Mohon tunggu...
Dede Taufik
Dede Taufik Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Permainan Suit Jari untuk Melatih Konsentrasi Sebelum Pelajaran Matematika

4 Oktober 2023   20:00 Diperbarui: 4 Oktober 2023   20:10 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Ilustrasi Siswa saat permainan Suit jari

Pelajaran matematika memang menyenangkan bagi yang menyukainya. Penuh dengan logika dan jawabannya selalu pasti. Jika jawabannya A, maka harus A. Tak boleh jadi B atau bahkan jadi Z. Meskipun prosesnya berbeda, dengan cara-cara yang berbeda bahkan ada yang lebih kreatif menyederhanakan pengerjaannya. (Maaf, koreksi jika salah!)

Meski demikian, tak sedikit murid yang tidak menyukai pelajaran matematika. Bikin pusing saja katanya. Harus menghitung ini menghitung itu. Padahal, dalam kehidupan sehari-hari pelajaran matematika ini sangat diperlukan seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Nah, sedikit berbagi cerita. Sebelum memulai pelajaran matematika, Pade mencoba terlebih dahulu melakukan sebuah permainan. Sebut saja permainanya adalah permainan Suit jari. Namun, berbeda dengan suit biasanya seperti kertas, gunting, batu atau suit yang dikenal suten yang mengumpamakan ibu jari sebagai gajah, telunjuk sebagai manusia, dan kelingking sebagai semut.

Permainan Suit jari yang Pade lakukan adalah untuk menghitung hasil perkaliannya. Misalnya, murid A jarinya 2 dan murid B jarinya 3. Dihitung hasilnya berapa 2 dikali 3. Dalam permainan ini siapa yang cepat, dia yang menang. 

Selain permainan Suit jari ini Pade lakukan untuk melatih konsentrasi dengan menjawab lebih cepat hasilnya. Ada pendidikan karakter yang diterapkan, yakni kejujuran. Mengapa kejujuran? Karena, ketika menjawab biasanya hampir bersamaan. Waktunya beda sedikit. Nah, harus jujur jika memang sedikit terlambat dari temannya. 

Adapun langkah-langkah permainan Suit jari yang Pade lakukan adalah sebagai berikut.

1. Membagi murid secara berpasangan

Karena jumlah murid di kelas Pade ada 14 orang. Maka, semuanya menjadi 7 pasang.

2. Memberi contoh terlebih dahulu

Sebelum memulai, pemberian contoh ini penting. Agar semua murid yang telah dipasangkan memahami dengan baik aturan dan cara bermainnya.

Dalam contoh: Hitungan satu, dua, tiga... barulah jari tangannya disuitkan kemudian jawab hasil perkaliannya.

Pade melakukan permainan Suit jari ini sebanyak tiga kali kesempatan.

3. Yang lambat Duduk Kembali, Yang Menang Berdiri

Murid yang lambat berarti dia kalah, kembali ke kursi duduknya. Sementara yang cepat, dia menang tetap berdiri. 


4. Yang Menang Berpasangan Kembali

Murid yang menang atau murid yang paling cepat menjawab hasil perkalian pada suit jarinya terus dipasangkan kembali. Hingga pada akhirnya akan tersisa satu pasangan. Nah, di akhir pasti akan ada satu murid yang paling cepat. Dan dialah pemenangnya. (jika ada hadiah boleh dikasih sebagai bentuk penghargaan)

Catatan:

- Permainan Suit jari ini Pade peroleh ketika mengikuti lokakarya 1 Calon Guru Penggerak.

- Ketika murid mempraktekannya, mereka terlihat bahagia sekali. Dan berusaha memfokuskan diri untuk bisa menjawabnya dengan cepat dan tepat. 

Dalam hal ketepatan, tak menutup kemungkinan ada murid yang menjawabnya bukan berdasarkan perkalian melainkan penjumlahan. Dan bahkan, akan ada murid yang malah bengong terkesima. Berdiam diri, tidak menjawab apa-apa hanya tertawa setelahnya karena kaget.

Setelah permainan Suit jari selesai, dan melihat konsentrasi murid sudah membaik. Maka, Pade pun melanjutkan ke materi pelajaran matematika. Yang kebetulan materinya adalah luas dan keliling lingkaran. Yang pastinya berkaitan dengan operasi hitung perkalian di dalam pembelajarannya.

Terima kasih,

Salam dan bahagia!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun