4. Sering menyendiri
Meskipun pada waktu itu rumahnya tidak jauh. Pade sendiri jarang bertemu dan berbicara dengannya. Dia seringkali memilih untuk diam di kamar. Sebagaimana yang terlihat, dirinya lebih memilih untuk menyendiri dibandingkan berkumpul dengan saudara yang lainnya.
5. Tak kenal waktu
Baru-baru ini, Pade mendengar jika anak keduanya jatuh dari motor. Ketika ditanya oleh sang mertua, katanya jatuhnya malam hari usai pulang dari rumah temannya. Lupa-lupa ingat, kejadiannya itu kalau tidak salah dengar malam menjelang dini hari. Itu artinya, sebenar bukan waktunya untuk bermain. Tak kenal waktu katakanlah. Jika memang sudah larut malam bahkan menjelang dini hari. Kan, lebih baik menginap daripada celaka di perjalanan pulang.
Nah itu adalah beberapa sikap dari seorang anak yang menjadi korban perceraian orangtua. Beberapa sikap yang Pade sebutkan di atas itu berdasarkan pemahaman sendiri dari apa yang dulu pernah dilihat dan juga didengar. Soalnya, saat ini kedua anak paman tersebut memilih tinggal bersama dengan ibunya. Dan, sudah beberapa tahun belum pernah bertemu lagi.Â
Tentunya, beberapa sikap itu masih sebagian kecil dampak yang bisa ditimbulkan dari perceraian orangtua. Ada sikap lainnya seperti menjadi kurang peduli, mudah tersinggung, dan sikap negatif lainnya.
Dengan demikian, kita yang sudah berkeluarga dan memiliki anak semoga keluarga kita tetap utuh, harmonis, berkah dan selalu mendapatkan ridho dari Alloh Swt. Kita berdoa, semoga dijauhkan dari berbagai cobaan yang dapat meretakkan rumah tangga. Baik itu cobaan berupa materi, maupun cobaan yang bersifat non-materi. Aamin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H