Kita mungkin bisa saja abai terhadap krisis geopolitik di sana. "Ah biarkan saja itu urusan Rusia Ukraina. Kita di Indonesia masih aman-aman saja". Bisa saja pemikiran itu hinggap di sebagian kepala masyarakat Indonesia. Namun tanpa disadari, inflasi akan mengancam tabungan hasil jerih payah bertahun-tahun itu, bahkan mungkin lenyap bila krisis terus berkepanjangan.Â
Inilah momok gelap inflasi. Tanpa kita sadari inflasi akan menyerap semua keringat yang sudah pernah dikucurkan. Inflasi memupus harapan kita untuk membeli barang-barang yang kita inginkan. Inflasi membuat orang-orang harus bekerja lebih ekstra untuk mendapatkan barang impian, termasuk sekadar memenuhi kebutuhan pokok.Â
Tentu masih hangat dalam ingatan kita, sebuah foto-foto viral yang pernah lalu lalang di media sosial tentang krisis di Venezuela. Sebuah negara yang kaya dengan minyak, namun masyarakatnya sengsara karena inflasi. Eh, hiperinflasi.Â
Bayangkan saja, untuk membeli sepotong daging ayam, memerlukan uang berkoper-koper. Pada 2021, inflasi di Venezuela meroket 686,4%. Sementara hingga April 2022, inflasinya masih mencapai 222% secara tahunan.Â
Kita bisa membayangkan, ada orang yang telah bekerja bertahun-tahun untuk mengumpulkan bolivar Venezuela. Setelah uang itu terkumpul, terjadi krisis di negara itu. Dan orang itu pun harus menggunakan setumpuk uang yang telah dikumpulkan itu, hanya untuk mendapatkan sepotong daging. Betapa mengerikannya inflasi itu.Â
Bagaimana dengan inflasi di Indonesia?
Bisa dikatakan inflasi di Indonesia masih cukup terkendali, bila dibandingkan dengan negara lain seperti Venezuela, Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah negara Eropa lainnya.Â
Sekali lagi kita harus bersyukur, Indonesia dianugerahi kekayaan alam yang sangat melimpah, sehingga membuat Indonesia menjadi salah satu eksportir besar untuk komoditas tertentu, diantaranya seperti batu bara, kelapa sawit, timah dan bijih logam lainnya.Â
Dengan kata lain, berbagai sumber kekayaan alam itu, membuat Indonesia memiliki "amunisi" untuk mengamankan sejumlah sisi. Meskipun, beberapa waktu lalu Indonesia sempat mengalami krisis minyak goreng. Ini sebuah ironi yang amat sangat disayangkan.Â
Hingga Juni 2022, Badan Pusat Statistik mencatat inflasi di Indonesia mencapai 4,35% secara tahunan (yoy). Ini menjadi yang tertinggi sejak 5 tahun lalu. Sementara Bank Indonesia memperkirakan, inflasi tahunan pada 2022 bisa mencapai 4,2%. Pemerintah pun masih cukup yakin, bisa menjaga inflasi di tanah air melalui kebijakan fiskal maupun moneter oleh Bank Indonesia.Â