LAPORANÂ
PELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PROFIL PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN
SDN AMANSARI II
Â
Tema : Gaya Hidup Berkelanjutan
Judul : Kaligrafi Alami
Kelas : V
Semester : 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2024/2025
Penulis : Dede Solihin, S.Pd.I
Guru SDN Amansari II
Â
KORWILCAMBIDIK RENGASDENGKLOK
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Â
BAB I
Â
PENDAHULUAN
Â
Â
Â
- Latar Belakang.
Â
SD Negeri Amansari II memiliki lahan kebun sekolah yang cukup luas sehingga sampah alam di Sekolah banyak. Sekolah memiliki visi, misi, dan tujuan selain Pembelajaran berpusat pada murid, dan pembiasaan, di sekolah juga dikembangkan intra kurikuler dalam bentuk projek yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin yang merupakan bagian penting dari pencapaian Kurikulum Merdeka. Projek ini dilaksnakan agar peserta didikdapat mencintai lingkungan dan kreatif memanfaatkan sampah alam untuk membuat hiasan kaligrafi. Dari latar belakang tersebut maka  memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin mampu diimplementasikan secara utuh di SD Negeri Amansari II sebagai upaya pencapaian tujuan Pendidikan yaitu: "Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin."
Â
Â
- Manfaat dan Tujuan
Â
      Menurut modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Tujuan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan upaya untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila dengan menggunakan paradigma baru melalui pembelajaran berbasis proyek.
Â
mempraktikkan dan mengamalkan Profil Pelajar Pancasila.
Â
Projek P5 dan PPRA memiliki manfaat:
Â
1. Untuk satuan pendidikan
Â
Menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk partisipasi dan keterlibatan masyarakat.
Â
Menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya.
Â
2. Untuk pendidik
Â
Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter dan Profil Pelajar Pancasila.
Â
Merencanakan proses pembelajaran projek dengan tujuan akhir yang jelas.
Â
Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.
Â
3. Untuk peserta didik.
Â
Memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif.
Â
Berpartisipasi merencanakan pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan.
Â
Mengembangkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengerjakan projek pada periode waktu tertentu.
Â
Melatih kemampuan pemecahan masalah dalam beragam situasi belajar.
Â
Memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di sekitar mereka sebagai salah satu bentuk hasil belajar.
Â
Menghargai proses belajar dan bangga dengan hasil pencapaian yang telah diupayakan secara optimal.
Â
Â
Â
Dengan Projek P5 dan PPRA diharapkan guru dapat melakukan kegiatan bersama peserta didik sehingga terjadi interaksi dalam pembentukan karakter yang terstruktur dengan acuan sebuah modul selama satu semester. Diharapkan dari projek ini peserta didik dapat memahami dampak aktivitas manusia baik jangka pendek maupun jangka panjang terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitar. sehingga peserta didik memiliki pengalaman yang bermakna untuk pembentukan karakter sesuai dengan Profil Pancasila dan akan tertanam dalam jiwa dan keseharian peserta didik sehingga menjadi karakter yang berkembang dalam kehidupannya sepanjang hayat.
Â
Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Â
Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/SMK)
Â
Kearifan lokal (SD, SMP, SMA/SMK)
Â
Bhinneka Tunggal Ika (SD, SMP, SMA/SMK)
Â
Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP-SMA/SMK)
Â
Suara Demokrasi (SMP-SMA/SMK)
Â
Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI (SD, SMP, SMA/SMK)
Â
Kewirausahaan (SD, SMP, SMA/SMK)
Â
Â
Lingkungan SDN Amansari II sampah berserakan di halaman depan dan halaman belakang sekolah, karena banyak pepohonan di sekolah. Dari kondisi tersebut diharapkan P5 dapat menjadi solusi terbaik dengan mengadaptasi berbagai gagasan dan umpan balik untuk menghadapi situasi dan permasalahan sampah yang ada di sekolah SDN Amansari I. Maka tujuan P5 dengan Tema Gaya Hidup Berkelanjutan Yaitu :
Â
Membantu peserta didik mengubah gaya hidup secara berkelanjutan.
Â
Mencintai Lingkungan sekolah.
Â
Memilah sampah organik dan non organik.
Â
Memanfaatkan sampah alam menjadi hiasan Kaligrafi.
Â
BAB II
Â
PELAKSANAAN PROJEKÂ
Â
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PROFIL PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN
Â
Â
Â
- Muatan Materi Projek
Â
Sampah secara harfiah adalah sisa buangan dari sebuah barang atau produk yang tidak lagi digunakan,Sampah bisa digolongkan menjadi 2 yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai. Sampah organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan sampah bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah.
Â
Tetapi sampah bila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organik yang cepat.
Â
            Berdasarkan jenisnya sampah organik dapat digolongkan menjadi 2:
Â
Sampah organik kering adalah sampah organik yang sedikit mengandung air. Contoh sampah organik : ranting kayu, daun kering, pohon dll. Sampah organik ini sulit diolah kembali jadi lebih sering dibakar untuk memusnahkannya, biasanya dibakar jalan keluar mempercepat pemusnahannya, namun menimbulkan efek pencemaran udara.
Â
Sampah organik basah adalah sampah organik yang banyak mengandung air. Sampah organik basah contohnya adalah kulit buah-buahan, sayuran, dan sisa makanan lainnya. Sampah organik basah ini akan mudah membusuk sehingga menimbulkan bau tak sedap.
Â
Â
Â
- Tema Projek dan Judul Kegiatan
Â
Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin: Gaya Hidup Berkelanjutan. Dimensi yang pertama adalah dimensi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan Elemen: memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan. Dimensi yang kedua adalah gotong royong dengan elemen : dapat berkolaborasi dengan kelompoknya
Â
Judul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin: Sampahku Inspirasiku.
Â
Â
- Sasaran Projek
Â
Yang menjadi sasaran kegiatan Projek P5 dan PPRA ini adalah siswa kelas V SDN Amansari II.
Â
Â
- Pelaksana Projek
Â
Penanggung jawab : Kepala Sekolah
Â
Tim Fasilitator : Guru Kelas dibantu oleh Guru Bidang Studi, dan Komite sekolah.
Â
Peserta didik Kelas V sebagai sasaran pengembangan projek
Â
Penjaga sekolah sebagai pembantu pelaksana.
Â
Orang tua sebagai pendukung kegiatan.
Â
Â
Waktu dan Tempat Kegiatan Projek
Â
Waktu : Kurun waktu satu semester yaitu pada semester 1 tahun pembelajaran 2024/2025.
Â
Tempat : SDN Amansari II.
Â
Â
Tahapan Kegiatan Projek
Â
Pembentukan Tim Fasilitator
Â
Tahap sosialisasi: peserta didik dan orang tua mengikuti pertemuan untuk menginformasikan hal-hal yang akan dilakukan selama projek, Orang tua dan peserta didik memahami kegiatan yang akan dilakukan selama projek dan siap memberi dukungan.
Â
Tahap Pengenalan: mengenalkan peserta didik terhadap sampah organik dan anorganik.
Â
Tahap kontekstualisasi: menganalisis lingkungan akibat sampah dan upaya menyelesaikan masalah sampah, membuat poster menjaga lingkungan.
Â
Tahapan Aksi: Aksi nyata membiasakan membuang sampah pada tempatnya, mengumpulkan sampah, memilah sampah organik dan anorganik, membuat kreatifitas yaitu membuat Kaligrafi dari sampah alami.
Â
Tahap evaluasi dan refleksi : Asesmen akhir, evaluasi kegiatan dan refleksi kegiatan.
Â
- Jadwal Kegiatan Projek
Â
No
Tahapan
Materi
Bulan
1.
Tahapan penyusunan tim fasilitator.
Menyusun tim fasilitator dan seluruh pelaksana kegiatan.
Minggu ke-3 September 2024
2.
Tahap Sosialisasi.
Sosialisasi kepada siswa yang akan melaksanakan projek,dan kepada orang tua sebagai pendukung kegiatan.
Minggu ke-4 September 2024
3.
Tahap Pengenalan.
Mengenalkan peserta didik terhadap sampah organik dan anorganik.
Minggu ke-1 s.d. Minggu ke-2 Oktober 2024.
4.
Tahap Kontekstualisasi.
Menganalisis lingkungan akibat sampah dan upaya menyelesaikan masalah sampah, membuat poster menjaga lingkungan.
Minggu ke-1 s.d. Minggu ke-2 Oktober 2024.
5.
Tahap Aksi.
Aksi nyata membiasakan membuang sampah pada tempatnya, mengumpulkan sampah, memilah sampah organik dan anorganik, membuat kreatifitas dari sampah.
Minggu ke-1 Oktober 2024
6.
Tahapan Evaluasi dan Refleksi.
Asesmen akhir, evaluasi kegiatan dan refleksi kegiatan.
Minggu ke-2 Oktober 2024
Â
Â
Â
- Asesmen Projek
Â
Wawancara.
Â
Membuat poster menjaga lingkungan
Â
Pemilihan sampah organic dan non organik.
Â
Mengumpulkan sampah pada Bank sampah.
Â
Membiasakan membuang sampah pada tempatnya.
Â
Memanfaatkan sampah untuk kerajinan tangan.
Â
Â
Â
- Aksi
Â
Projek P5 dan PPRA diawali dengan penyusunan tim fasilitator, yang kemudian melakukan sosialisasi kepada semua warga sekolah dan orang tua peserta didik. Projek P5 sebagai kegiatan intrakurikuler dilakukan setiap hari Sabtu di setiap minggunya, dan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Tim fasilitator membuat rancangan modul P5 dan PPRA sesuai dengan fase dan tingkatan kelasnya masing-masing, serta memberikan penilaian sesuai dengan asesmen yang telah dirancang. Setiap kegiatan peserta didik didukung oleh orang tua wali murid.
Â
Setelah sosialisasi kegiatan P5 dan PPRA peserta didik diajak untuk melanjutkan kegiatan pengenalan sampah dengan berkeliling mengamati lingkungan sekolah dan mengumpulkan berbagai sampah yang ditemui, kemudian dibimbing guru dan narasumber dari bank sampah untuk mengenali dan mengidentifikasi jenis sampah yaitu sampah organik dan anorganik. Kegiatan berlanjut pada pembuatan poster untuk mencintai lingkungan dengan menjaga lingkungan dari sampah yang merusak.
Â
Pada tahap aksi peserta didik mengumpulkan sampah alam yang ditemui disekitar rumah dan sekolahnya dengan terlebih dahulu dibersihkan dan dicuci. Setiap kelompok merancang kaligrafi dari bahan alam. Setiap kelompok dibimbing guru untuk menyiapkan peralatan dan bahan pendukung yang akan digunakan. Dalam pertemuan berikutnya peserta didik membuat karya dari sampah alam yang telah dikumpulkannya.
Â
Pada akhir Oktober 2024 sesuai dengan jadwal peserta didik melakukan panen karya dengan kegiatan yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh tim fasilitator dalam acara pameran dan bazar. Peserta didik dapat menjual karyanya kepada pengunjung. Orang tua, guru, pengawas, tamu undangan, dan pengunjung lainnya turut memberikan apresiasi dengan membeli produk hasil karya peserta didik.
Â
Â
Â
- Dokumentasi Kegiatan
Â
Â
Kegiatan Siswa Memanfaatkan Sampah
Kegiatan Siswa Memanfaatkan Sampah
Kegiatan Siswa Memanfaatkan Sampah
Kegiatan Siswa Memanfaatkan Sampah
Kegiatan Siswa Memanfaatkan Sampah untuk dekorasi
Kegiatan Siswa Memanfaatkan Sampah
Kegiatan Siswa Memanfaatkan Sampah
Kegiatan Siswa Memanfaatkan Sampah
Â
Â
Â
Â
BAB III
Â
KESIMPULAN, SARAN, DAN TINDAK LANJUT
Â
Â
Â
- Kesimpulan.Â
Â
Projek P5 dan PPRA di sekolah SDN Amansari yang dilakukan di kelas V terlebih dahulu membentuk tim fasilitator yang akan menentukan tema pilihan sesuai dengan masalah kontekstual yang ada di sekolah. P5 dan PPRA yang dilaksanakan di sekolah SDN Amansari I dilakukan secara sederhana sesuai kebutuhan dan isu kontekstual yang ada di sekolah yaitu sampah. Kondisi awal sekolah yang terlihat kotor dan kumuh berubah setelah satu semester projek P5 berjalan di SDN Amansari I.
Â
Perubahan karakter pada guru, peserta didik, bahkan orang tua yang ikut menjadi bagian kegiatan turut mendapatkan perubahan positif. Perubahan karakter pada guru guru menjadi role model menjaga lingkungan sekolah, guru lebih kreatif dan aktif dalam membimbing peserta didik, peningkatan kompetensi pengetahuan guru mengenai konten dan teknik pelaksanaan P5 dan PPRA menjadi meningkat, termasuk penyusunan panduan berupa modul ajar dan asesmen, serta melakukan penilaiannya.
Â
Perubahan karakter  pada peserta didik adalah menjadi disiplin terutama dalam kegiatan membuang sampah, lebih peka terhadap menjaga lingkungan sekolah, lebih kreatif menciptakan karya dari bahan sampah, dan aktif dalam pelaksanaan projek secara keseluruhan.Orang tua pun sama turut menjaga lingkungan sekolah, dan menjadi pendukung aktif baik bimbingan maupun kebutuhan secara material yang dibutuhkan selama projek berjalan. Orang tua juga terlibat sangat penting saat panen karya yang memberikan apresiasi dengan membeli produk hasil karya peserta didik.
Â
Â
Â
- Saran
Â
      Projek P5 dan PPRA  harus dimulai dari analisis permasalahan kontekstual yang sangat dibutuhkan sekolah. Tim fasilitator butuh bimbingan dari kepala sekolah dan pengawas, dan harus bekerjasama dengan, orang tua, peserta didik, nara sumber,, dan pihak lain yang terlibat. Kerjasama semua unsur ini sangat penting, termasuk ketika melakukan refleksi dan evaluasi agar dapat mengetahui hal perubahan dan perbaikan yang harus dilakukan
Â
Â
Â
Daftar Pustaka
Â
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah
https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/269538-1673067087.pdf
https://www.datadikdasmen.com/2022/07/modul-p5-fase-a.html
Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan, Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
smpn1wonogiri.sch.id/read/148/kegiatan-p5-gaya-hidup-berkelanjutan-sampahku-tanggung-jawabku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H