PENDAHULUAN
Situasi (kondisi yang menggambarkan Latar Belakang)
   Berdasarkan situasi hasil identifikasi masalah pembelajaran di kelas VII SMP Negeri 1 Kewapante ditemukan bahwa Dalam pembelajaran Materi Perbandingan Siswa kurang aktif, siswa kurang kritis, Peserta didik di sekolah pada umumnya diam dan tidak punya keberanian untuk mengajukan pertanyaan pada guru atau temannya dalam diskusi dan juga dalam proses pembelajaran ketika mendapat pertanyaan atau di beri kesempatan bertanya dari bapa atau ibu guru,siswa lebih memilih diam begitupun ketika diberi soal untuk diselesaikan baik dalam bentuk post test atau LKPD ,siswa sepertinya enggan untuk menyelesaikan. Hal ini tentunya akan berpengaruh kepada proses pembelajaran khususnya pada ketercapaian Tujuan Pembelajaran.Hal ini tentu membuat proses pembelajaran dikelas menjadi terhambat.
Dalam kaitannya untuk menumbuhkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, guru harus memiliki cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Setelah dieksplorasi dan dianalisis (kajian literatur dan wawancara) ditemukan bahwa yang menjadikan akar penyebab masalah adalah model pembelajaran yang digunakan guru selama ini kurang mendukung keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat diketahui dari model pembelajaran yang diterapkan guru belum bervariasi dan cenderung hanya menggunakan model pembelajaran konvensional dan pembelajaran masih berpusat kepada guru. Oleh karena itu, perlu dicarikan solusi yang dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran matematika merupakan tantangan utama dunia pendidikan. Dalam upaya meningkatkan pembelajaran matematika, terutama pada materi Perbandingan Senilai, pendekatan inovatif yang melibatkan PPt serta model pembelajaran PBL menjadi pilihan yang menarik.
Pengamatan di kelas VII C SMP Negeri 1 Kewapante, terlihat motivasi dan keaktifan saat mempelajari materi Perbandingan Senilai masih rendah. Siswa cenderung bosan dan sulit terhubung dengan konsep Perbandingan Senilai. Dari kajian literatur dan wawancara dengan teman sejawat terkait permasalahan tersebut, penyebab masalahnya:
- Model pembelajaran masih monoton
- Kurang pemanfaatan media pembelajaran
Best Practice perlu dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan media, model dan strategi yang tepat sehingga pembelajaran inovatif dapat tercapai dengan baik. Selain itu praktik baik juga dapat dijadikan sebagai referensi bagi guru lain untuk menginovasi pembelajarannya pada topik yang sama.
Oleh sebab itu, penulis sebagai guru mendesain pembelajaran inovasi untuk neningkatkan motivasi belajar dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika pada materi Perbandingan Senilai dengan mengintegrasikan media pembelajaran PPt dalam model PBL (Problem Bassed Learning) .
Tantangan
Tantangan dalam praktik ini adalah bagaimana menciptakan pembelajaran yang mampu mengatasi ketidakminatan siswa terhadap materi yang dianggap sulit. Mereka perlu melihat keterkaitan konsep matematika dengan dunia nyata. Tantangan lainnya adalah menciptakan pembelajaran yang memanfaatkan PPt secara efektif sehingga bisa meningkatkan minat belajar Siswa.
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam praktik ini antara lain siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Kewapante, Guru yang menentukan model pembelajaran inovatif, media pembelajaran terintegrasi, teman sejawat, kepala sekolah, dosen pembimbing dan guru pamong yang memberikan bimbingan dan arahan.