Mohon tunggu...
Dede Widian Prayugo
Dede Widian Prayugo Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universits Mulawarman www.dedewidianprayugo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenalin ‘Istri’ Keempatku #Blog

13 Juni 2016   17:03 Diperbarui: 13 Juni 2016   17:18 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prestasi pertama kami di Muharram Fair. Aku yang pegang piala, kurus banget (kayak piala) kan pas awal-awal di perantauan? haha

“Yihaaaa!”, mungkin itu satu kata yang memang cocok untuk mewakili perasaanku hari ini (bukan, bukan lagi main kuda lumping kok). Hari ini aku dengan resmi bakal pamer dengan songongnya prestasi keempat yang aku dapetin dalam bidang perfilman *cieee.

Beberapa minggu yang lalu, prodi Ilmu Komunikasi Unmul tempat aku bersarang baru aja ultah yang ke 10 (pih bekdey…) . Nah, dalam rangka itu, mereka ngadain acara Communiversary yang isinya ada beberapa lomba, salah satunya lomba short movie. Dengan nafsu yang menggebu-gebu karena lagi seneng-senengnya bikin film, akhirnya aku dan temen-temen Bujur Pictures ikut ambil bagian. Yang belum tau Bujur Pictures, itu rumah produksi film yang aku buat bareng temen-temen UKM Jurnalistik Unmul alias Ujur Unmul.Kalau secara pengalaman, tim kami memang udah expert gitu deh, huahaha. Nih aku sebutin, pernah juara utama video kreasi Muharram Fair yang diadain Pusdima Unmul. Prestasi pertama dari film yang berkonsep dokumenter (yang bisa dibilang semi-dokumenter) ini sekaligus membuka jalan ke prestasi-prestasi kami selanjutnya.


Prestasi kedua kami waktu dapat juara 1 video kreasi Spiritual Power Training. Lagi-lagi filmnya bertema Islami, tapi yang ini untuk pertama kalinya berkonsep cerita fiksi. Ada hal unik waktu ikut lombanya. Pertama, sampai sekarang film yang kami kumpul melewati deadline ini nggak pernah tau saingannya, alias yang juara 2 dan 3. Kemungkinan sih emang pesertanya cuma satu, haha. Maklum lah perlombaan yang diadakan dalam lingkungan universitas itu kurang peminatnya. Apalagi yang berbau agama.

Hal unik kedua, kalian tau hadiahnya apa? Piala + bingkisan dalam kotak kecil. Dan isinya adalah……. dua gelas-plastik-cantik-warna-biru-muda. Seketika semua orang yang deg-degan pas buka bingkisannya, langsung ngakak abis-abisan. Ya mungkin aja gelas-plastik-cantik-warna-biru-muda itu nantinya bisa digunakan buat properti film kita kawan.

Selanjutnya, kami ikut lagi tuh lomba film dokumenter Pandu Mulawarman yang diadakan BEM FKIP. Waktu itu kami ambil dokumenter kegiatan “Unmul Mengajar” dari BEM KM Unmul. Kali ini kami punya firasat pesertanya mungkin cuma kami aja dan itu berarti kami pasti menang, karena hadiahnya lumayan besar *ketawa sombong*.  Uniknya, waktu hari penjurian sekaligus presentasi dari peserta, kami baru tau kalau jumlah pesertanya adalah…..

*Aku duduk sendirian kesepian dan galau*

Panitia : Lomba film dokumenter ya? Ayo cabut nomor tampil
Aku : *ngikutin panitia*

Sampai lah ke tempat duduk peserta lainnya, waktu itu ada sekitar lima orang lagi nonton film mereka di laptop.

Panitia : *Ngasih dua gulung kertas* Ya, cabut
Peserta : Loh? Cuma dua kah? *nyabut satu kertas*
Panitia : Iya pesertanya cuma dua. Pertamanya empat, tapi dua mengundurkan diri

Aku yang cuma bisa ngakak dalam hati langsung buka gulungan yang baru aja aku cabut.

Aku : Nomor dua
Peserta : Ya, berarti kami juara satu, kamu juara dua, haha *ketawa penuh kedzhaliman*

Presentasi akhirnya dimulai dihadapan tiga juri yang salah satunya dari TVRI Kaltim. Film dokumenter saingan kami itu lama banget, sampai 30 menit. Dan sukses membuat semua orang yang nonton bosen. Berbeda sama film kami yang cuma 12 menit, presentasiku (baca: kegantenganku) berhasil dapat komentar positif dari juri.

Beberapa hari kemudian waktu pengumuman pun tiba. Kami datang dengan semangat 45 yakin pasti juara lagi. Peserta kemarin juga datang dengan memegang teguh: “Kalau nggak juara 1 tetap dapat juara 2”. Pas diumumin, bener aja kami juara 1 dan cuma ada satu juara tanpa juara 2. Duh, pasti lawan kami itu kecewa. Baru turun panggung, aku dipanggil lagi karena juara 2 fotografi, sekarang giliran aku yang ketawa dzhalim didepan lawan. Sambil pasang muka songong seakan bilang ke meraka, “Lihatlah aku dapat dua juara, dan itu berarti sebentar lagi akan aku kuasai dunia, HA HA HA”

Resmi sudah tiga prestasi yang jadi modal kami buat lomba short movie Communiversary. Kali ini pesertanya nggak tanggung-tanggung ada lebih dari 10 peserta dan dipilih 10 peserta untuk presentasi di D’Orange Cafe, termasuk film Koin 2 Sisi. Ya , itulah film kami. Ceritanya tentang seorang preman yang menghidupi adiknya. Kali ini aku bener-bener kerja maksimal, selain jadi penulis skenario, aku juga jadi sutradara, penata kamera dan editor. Hebat bukan? *pasang muka maho*

Ada lagi yang unik dalam proses syuting selama empat hari. Kak Baim yang didandan full mirip preman lengkap dengan celana robek-robeknya itu dikira preman beneran. Disalah satu scene yang lokasinya di halte bus tengah kota, kak Baim yang berakting dikejar-kejar (plus diteriakin) warga, bikin panik orang-orang bengkel didekat tempat itu. Orang-orang bengkel itu keluar dan siap-siap ngejar kak Baim. Untungnya kak Baim dan figuran yang ngejar udah berhenti lari.

Orang bengkel : Ada apa ini?
Kak Baim : Maaf pak, kami lagi syuting film
Orang bengkel : Kamu ini bikin takut aja
Aku : *sembunyi dibelakang halte*

Seandainya aja dikejar dan dihajar beneran pasti dapet banget ceritanya, haha. Setelah kejadian itu, tiap syuting di pinggir jalan, minta ijin dulu sama orang sekitar.

Secara keseluruhan, syuting selama seminggu yang sempet ditunda-tunda karena hujan itu berjalan lancar. Walaupun siang dan malam jadi kendala pencahayaan. Gara-garaitu proses syuting harus dikebut. Misalkan aja nih, karena nggak bisa syuting pagi, sore dibuat seolah-olah pagi. Tapi karena kesorean, di masjid sebelum adzan kan ada ngaji-ngaji gitu. Nungguin selesai adzan, malah udah gelap banget. Ada beberapa scene juga yang dibuat seolah-olah pagi, padahal udah jam 9 malam. Untungnya penonton mudah ditipu. Seandainya aja nggak ada siang dan malam (loh).

Dengan proses editing yang makan waktu lumayan lama, akhirnya selesai juga filmnya. Banyak kekurangan-kekurangan yang masih wajar lah untuk produksi film yang seluruh timnya (termasuk aku) adalah orang autis akut.

Dan malam penganugrahan (baca: pengumuman) lomba short movie Communiversary pun tiba. Aku harus presentasi (sendirian) dan ditonton ratusan juta orang. Hm maksudku seratus orang aja.

Pesaingku kali ini kebanyakan anak SMA. Untuk tuan rumahnya, alias yang dari prodi Ilmu Komunikasi, cuma ada 3 kelas, termasuk timku yang sebagian besar anak Ilkom.

Giliranku pun tiba, aku presentasikan dengan sedikit lelucon yang kayaknya sih garing banget. Semua orang terpukau. Mata juri dan semua penonton yang sampai berhamburan ke jalan itu terpaku. Seperti sedang melihat sesuatu yang mengejutkan. Oke maaf celanaku lepas. Aku naikkan celanaku yang lupa aku kancing itu dan siap mendengarkan komentar juri.

Oh iya, ada dua juri dari TVRI. Salah satunya yang jadi juri pas aku menang film dokumenter PANDU Mulawarman. Semoga aja dia masih ingat aku (yang ganteng ini), dan menerapkan nepotisme untuk ngasih nilai tinggi untuk filmku dengan alasan karena aku pernah juara. Rasanya aku mau coba kedipkan mata biar dia sadar, tapi itu bakal keliatan kayak maho yang berubah jadi barongsai.

Dari komentar juri, yang perlu dikoreksi adalah pergantian scene satu ke scene berikutnya yang terkesan kaget atau kasar. Aku terima komentar itu karena memang begitu adanya. Tapi yang sedikit buat aku melawan juri, waktu si juri ngomentari backsound untuk salah satu scene. Jadi premannya disitu tobat, terus siap-siap untuk kerja. Pas rapikan rambut di depan kaca, si-preman-tobat-maksiat itu nyanyi lagu Beautiful dari Cherrybelle yang langsung disambung sama backsound Cherrybelle itu. Dasar preman salah gaul. Maksud dari backsound itu kan buat lucu-lucuan. Memang beberapa scene aku selipkan adegan lucu biar nggak kaku.

Juri : Kenapa waktu adegan itu ada lagu Beautiful? Kan premannya cowok
Si-ganteng : Iya sengaja dibikin ada comedy-nya, supaya nggak kaku
Juri : Jadi genre film ini apa? Action atau comedy?
Si-ganteng : Action… action-comedy

Seketika semua orang ketawa denger jawabanku. Ternyata bukan karena jawabanku, tapi celanaku lepas lagi.

Secara mental yang masih kuat, aku yakin banget filmku menang. Ya paling gak juara 3. Karena beberapa film ketahuan juri kalau nyontek. Sebelum akhirnya harapan itu dihancurkan film berjudul ‘Namanya Juga Anak Kost’. Film komedi yang hadir di akhir acara ini emang keren banget jalan ceritanya. Walaupun teknik sinematografinya masih kurang, tapi jalan ceritanya bagus. Akhirnya aku pulang dengan lesu. Aduh rasanya kayak diselingkuhin-pacar-terus-diputus-terus-dia-kawin-lari-sama-pak-lurah. Belakangan aku baru tau ternyata mereka memang sering bikin film, makanya udah expert bener.

Sumber video: Channel Youtube Bujur Pictures

Hari ini pengumumannya di GOR 27 September Unmul sekaligus jalan santai. Aku milih nggak hadir daripada kecewa ngeliat hasilnya. Nggak ada firasat bakal dapat juara sih. Nggak lama sms masuk di inbox.

Ke gor nda? Bntar lagi pengumuman dan film km juara 2  

Si-mbak-panitia-yang-setia-sms-aku-sejak-pertama-kali-daftar bikin kolorku mau copot. Aduh langsung sujud syukur, terus nangis terharu guling-guling ditangga. Walaupun juara 2 dan hadiahnya nggak seberapa besar. Tapi rasanya terharu banget, kayak diterima Raisa jadi pacar.

Itu dia kesibukanku selama ini sampe jarang nongol di blog. Malah nggak ada sama sekali, haha. Bosan ya bacanya panjang banget? Maklum udah lama nggak nulis jadi pengen cerita semuanya. Maaf ya buat semua penggemar dan fansku se-nusantara. Aku harap keempat istriku itu jadi alasan kalian buat nggak marah sama aku. Muaacchh.

www.dedewidianprayugo.com/blog/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun