Individu versus Komunitas: Menimbang antara kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok.
Jangka Pendek versus Jangka Panjang: Membuat keputusan yang menguntungkan untuk saat ini atau masa depan.
Keadilan versus Belas Kasih: Menyelaraskan keadilan yang ketat dengan pendekatan yang penuh empati.
Hal di luar dugaan: Paradigma ini memberikan wawasan yang lebih jelas bahwa sering kali dilema muncul bukan karena adanya konflik antara baik dan buruk, tetapi antara dua nilai atau prinsip yang sama-sama sah. Misalnya, dalam situasi disiplin, apakah pendidik harus menegakkan aturan dengan tegas (keadilan) atau memberi kesempatan kedua (belas kasih)? Paradigma ini sangat membantu dalam memahami kompleksitas situasi nyata.
3 Prinsip Pengambilan Keputusan
Prinsip-prinsip ini memberikan kerangka etis untuk memandu dalam pengambilan keputusan:
Kebaikan lebih besar (Ends-based thinking): Membuat keputusan berdasarkan hasil terbaik bagi jumlah orang terbanyak. Prinsip ini sering dihubungkan dengan utilitarianisme.
Aturan emas (Rule-based thinking): Mengambil keputusan berdasarkan prinsip universal, seperti "perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan".
Prinsip kepedulian (Care-based thinking): Fokus pada hubungan dan empati dalam pengambilan keputusan, memperhatikan dampaknya pada orang-orang yang terlibat.
Hal di luar dugaan: Meskipun ketiga prinsip ini tampak berbeda, dalam praktiknya sering kali sulit untuk memutuskan mana yang lebih unggul dalam situasi tertentu. Prinsip kebaikan lebih besar mungkin mengorbankan individu, sementara prinsip kepedulian mungkin tidak menghasilkan hasil yang paling efisien secara keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa tidak ada satu prinsip yang selalu lebih baik daripada yang lain; situasinya sangat kontekstual.
9 Langkah Pengambilan dan Pengujian Keputusan