Mohon tunggu...
Deden Riyandi. S.Th.I. M.Pd.
Deden Riyandi. S.Th.I. M.Pd. Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di SDN Sukabakti Cikembar Sukabumi Jawa Barat, Magister STAI Sukabumi

Muslim Moderat, Mu'min Demokrat, Muhsin Diplomat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

12 September 2022   12:25 Diperbarui: 12 September 2022   18:23 2629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(1) Pendidikan adalah tempat persemaian segala benih-benih budaya yang hidup dalam masyarakat kebangsaan. Pendidikan dan Kebudayaan adalah satu kesatuan yang utuh. Untuk mencapai kebudayaan dan peradaban yang dicita-citakan maka Pendidikan merupakan fondasi yang utama. Pendidikan menjadi landasan pembentukan sebuah peradaban Bangsa.

(2) Inti dari Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah Perubahan. Pendidikan harus selalu bergerak dari waktu ke waktu dan tidak pernah statis, pendidikan harus berjalan secara dinamis dengan mengikuti berbagai perkembangan dalam segala hal sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya. Bila Pendidikan dan Kebudayaan berjalan statis, maka kebudayaan dan pendidikan tersebut akan menuju kehancuran. Pendidikan harus terus berubah dan mengikuti zamannya. Perubahan dalam pendidikan merupakah hal yang kekal dan harus terjadi. Perubahan ini terjadi dalam keberagaman. Ada tiga kerangka perubahan menurut Ki Hajar Dewantara:

1- Kodrat Keadaan yang terdiri dari dua hal, yaitu:

  • Kodrat Alam,
  • Kodrat Zaman.

Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan erat dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan "sifat" dan "bentuk" lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan "isi" dan "irama" artinya dalam mendidik anak, seorang pendidik harus memperhatikan lingkungan dan perkembangan zaman.

2-Prinsip Perubahan 

Pada prinsip perubahan ini harus berdasarkan Asas Trikon, yaitu :

  • Kontinuitas;
  • Konvergensi
  • Konsentris

Kontinuitas artinya pengembangan yang dilakukan harus berkesinambungan, dilakukan secara terus-menerus dengan perencanaan yang baik. Melakukan dialog kritis tentang sejarah, dalam bergerak maju ke depan, jangan lupa akan akar nilai budaya yang hakiki dari masyarakat.

Konvergensi ; artinya pengembangan yang dilakukan dapat mengambil dari berbagai sumber dari luar, namun disesuaikan dengan kebutuhan. Pendidikan harus memanusiakan manusia dan memperkuat nilai kemanusiaan ,

Konsentris; artinya pengembangan pendidikan yang dilakukan harus tetap berdasarkan kepribadian kita sendiri. Pendidikan harus menghargai Keragaman dan memerdekakan pembelajar, karena setiap orang berputar dan beredar sesuai orbitnya, pendidikan itu memerdekakan; biarkan anak berputar sesuai orbitnya masing-masing).

3-Perubahan Budi Pekerti : 

Komponen Budi menurut Ki Hajar Dewantara ada tiga, yaitu : Cipta (Pikiran), Rasa (Perasaan) dan Karsa (Kemauan), serta Pekerti adalah Raga (Tenaga). Budi pekerti merupakan perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor), Budi Pekerti yang baik diawali dari pendidikan keluarga yang baik. Peran orang tua adalah sebagai guru, penuntun suri teladan untuk menumbuhkan karakter anak. Agar tercapai keselarasan atau keseimbangan Budi Pekerti, maka harus tercipta keselarasan dan keseimbangan antara Cipta, Rasa dan Karya pada kehidupan manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun