Mohon tunggu...
Deden Hendrayana
Deden Hendrayana Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Belajar Menulis di kompasiana dan di blog http://dedenhendrayana.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Stop Sentuh Wajah Itu Tak Mudah, Tapi Bukan Juga Susah (Cegah Covid-19)

13 Maret 2020   08:40 Diperbarui: 13 Maret 2020   16:24 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu bagian dari psikologi bahasa tubuh yang bisa Anda pelajari adalah isyarat menyentuh diri sendiri alias self touch.

Self touch bisa macam-macam bentuknya: menggigit jari, memegang lengan, meremas telapak tangan, mengaruk-garuk leher dan tentu saja menyentuh wajah.

Lebih lanjut perihal menyentuh wajah, bahasa tubuh yang satu ini sangat menarik untuk dikaji karena orang sering melakukannya tanpa sadar kenapa dia melakukannya.

Sifatnya universal, siapapun dan dimanapun orang kerapkali melakukannya bila dihadapkan pada suatu situasi tertentu.

Sebenarnya, menyentuh wajah itu harus diwaspadai untuk jangan sering-sering dilakukan karena bisa menurunkan kepercayaan seseorang kepada Anda.

Baca juga: Hindari Bahasa Tubuh Ini Untuk Tingkatkan Trust

Apalagi saat ini seiring dengan penyebaran covid-19, Anda tentu harus lebih waspada untuk tidak menyentuh atau memegang wajah Anda.

Hal ini seiring dengan anjuran WHO dan Presiden Jokowi di detik.com sehubungan dengan cara mencegah penularan Covid-19.

Semua menyarankan agar Anda tidak menyentuh wajah sebelum cuci tangan untuk mencegah penularan Covid-19.

Apa sebab muncul anjuran stop menyentuh wajah sehubungan mencegah penularan Covid-19?

Stop Sentuh/Pegang Wajah

Sebaiknya, kita simak lagi bersama pernyataan Menkes Singapore terkait dengan covid-19 dalam video berikut:

Stopnya Ternyata Tak Mudah!

Seperti pernyataan dari Menteri Kesehatan Singapore yang bilang bahwa stop pegang wajah itu sulit, yah memang begitulah adanya.

Pegang wajah sebagai psikologi bahasa tubuh itu mudah diucapkan, tetapi sulit untuk dilakukan.

Pegang wajah itu bisa terjadi pada siapapun contoh dalam video yang sudah viral dimana-mana berikut:

Coba Anda perhatikan.

Baru saja beberapa detik, Ibu Kepala petugas kesehatan Santa Clara County, California berikut berbicara perihal jangan menyentuh area wajah, ehh...tiba-tiba beliau menyentuh lidahnya tanpa sadar.


Tentu saja, itu semua beliau lakukan tanpa kesengajaan, tanpa menyadarinya karena sudah otomatis sudah menjadi kebiasaan

Mungkin Anda dan saya pun demikian, sebab video berikut juga menyampaikan betapa terkadang kita tak menyadari aktivitas kita menyentuh wajah.

Hampir Setiap Orang Melakukannya


Kenapa sulit untuk berhenti menyentuh wajah? Yah, karena sudah menjadi suatu kebiasaan.

Awal-awal dulu mungkin dilakukan untuk membersihkan wajah dari kotoran kemudian terbawa menjadi suatu kebiasaan yang Anda lihat dari orang tua Anda.

Tak tertutup kemungkinan, kebiasaan itu juga Anda dapat dari kakek, nenek, teman, sahabat yang kerapkali menyentuh wajah saat ada momen tertentu.

Terus menerus beranjak dewasa kebiasaan menyentuh wajah tersebut terbawa hingga membentuk kebiasaan khas dari Anda.

Namun, penjelasan secara psikologi kenapa Anda menyentuh wajah juga ada. Hal ini diungkap oleh Kevin Chapman, psikologist dan Direktur Kentucky Center for Anxiety and Related Disorders.

Menurut pak Kevin, Kebiasaan menyentuh wajah terjadi sebagai tanda bahwa Anda memberikan signal non verbal kepada orang lain disekitar Anda meskipun kerap kali Anda lakukan tanpa sadar.

Satu percobaan pegang wajah yang dilakukan oleh German researchers malah membuktikan bahwa menyentuh wajah menjadi cara Anda untuk menghilangkan stres dan mengelola emosi.

Saat stres atau merasakan emosi tertentu, Anda akan cenderung untuk menyentuh wajah Anda.

Baca juga: Spontaneous Facial Self-Touch Gestures

Bila Anda perhatikan, seseorang akan menyentuh wajahnya bila terpicu oleh emosi dan perasaan yang terjadi didalam pikirannya.

Para ahli membaca bahasa tubuh sudah tahu benar masalah ini.

Mereka malah bisa tahu seseorang berbohong atau tidak dari isyarat orang itu menyentuh wajah.

Misalkan, orang yang menyentuh hidung saat dirinya menjawab suatu pertanyaan.

Bisa jadi, hal tersebut menjadi tanda bahwa dia sedang tertekan atau sedang menyembunyikan sesuatu.

Oleh karena itu, menyentuh wajah adalah sesuatu yang alamiah dan Anda akan melakukannya karena terkait dengan emosi tertentu.

Area T-Zone

Sebenarnya, tidak ada masalah dalam menyentuh wajah, tetapi dalam hal mencegah penularan virus sebaiknya Anda paham area T-Zone.

Daerah T-Zone adalah daerah mata, hidung dan mulut Anda yang seharusnya tidak disentuh.

Nah, ini yang kadang tidak disadari karena sesungguhnya hampir setengah dari sentuhan wajah Anda itu ada di daerah T-Zone.

Percobaan Mc Claws

Percobaan sederhana pernah dilakukan oleh Mc Claws membuktikan hal tersebut.

Profesor Mc Claws melakukan observasi dengan melibatkan para mahasiswa kesehatan di Universitas New South Wales.

Kebiasaan menyentuh wajah para mahasiswa diamati lewat rekanam video untuk mengetahui berapa sering mereka menyentuh area T-Zone dan non T-Zone

Hasilnya adalah,

Secara rata-rata 26 mahasiswa menyentuh wajah mereka sebanyak 23 kali dalam satu jam. Dari itu semua, 44% menyentuh daerah T-Zone, dan 56% menyentuh area Non T-Zone. Selanjutnya, dari 44% yang menyentuh area T-Zone, 36% melibatkan mulut, 31% hidung dan 27% daerah mata dengan 6% memegang kombinasi diantara ketiga area tersebut.

Baca juga: Face Touching A frequent Habit That Has Implications for Hand Hygiene

Percobaan Kentaro Morita dan Rekan

Selanjutya ada juga eksperimen yang dilakukan oleh Kentaro Morita dan Rekan.

Eksperimen mereka dilakukan dengan mengawati orang dalam kondisi simulasi sedang naik kereta komuter.

Observasi dilakukan sebanyak 12 kali dalam kurung waktu kurang lebih selama sebulan.

Sebanyak 40 orang dilibatkan dimana jenis kelamin, karakter, warna kulit juga diamati untuk tahu apakah hal tersebut mempengaruhi perilaku menyentuh wajah.

Hasil dari observasi tersebut adalah:

  • Dari semua sentuhan wajah, kontak T-Zone adalah 42,2%, dan kontak non T-Zone adalah 57,8%;
  • Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kondisi perilaku, postur dan frekuensi menyentuh wajah;
  • Frekuensi menyentuh wajah dan kontak dengan T-Zone lebih tinggi untuk pria daripada wanita mungkin karena make-up;
  • Frekuensi menyentuh wajah dari mereka yang tidak memakai makeup secara signifikan lebih tinggi;
  • Frekuensi menyentuh wajah dari mereka yang berkulit kering dan sensitif jauh lebih tinggi;
  • Peserta dengan kebiasaan sering memegang tali di kereta, tetapi tak memperhatikan kebersihan tangan setelah turun kereta, frekuensi menyentuh T-Zone mereka semakin tinggi.

Baca juga: Measurement of Face-touching Frequency in a Simulated Train

Fokus Jangan Sentuh Area T-Zone

Well, ini sebenarnya yang harus Anda waspada walau pun sulit harus tetap dicoba agar Anda tidak menyentuh area T-zone Anda.


Video diatas merupakan courtesy dari Dr. Will Sawyer, infection prevention specialist yang telah lama mengkampanye 4 prinsip berikut:

  1. Cuci tangan saat kotor dan sebelum makan;
  2. Jangan batuk ke tangan;
  3. Jangan bersin ke tangan;
  4. Yang terpenting, jangan letakkan jari Anda di mata, hidung, atau mulut Anda!

Tips Stop Menyentuh Wajah

Lalu, bagaimana cara membiasakan diri agar tidak menyentuh wajah utamnya area T-Zone:

1. Cermati Pemicu

Dari sekarang Anda sudah harus memperhatikan apa pemicu sehingga Anda menyentuh wajah Anda.

Belajar dari hasil pendapat para pakar diatas, pemicu bisa jadi karena gatal, stres, cemas atau pemicu lain yang tentunya setiap orang berbeda.

Kemudian, karena ini adalah suatu kebiasaan maka Anda bisa mengganti kebiasaan tersebut dengan kebiasaan lain.

Misalkan, ketimbang menyentuh wajah, lebih baik Anda menyentuh rambut Anda atau leher Anda.

Di lain waktu, Anda bisa melipat tangan ke depan dada atau mengaitkan kedua telapan tangan Anda saat ingin menyetuh wajah.

2. Kendalikan Stres atau Cemas

Lebih lanjut, bila pemicunya karena faktor stress dan kecemasan, tentunya Anda bisa lebih waspada dengan mengedalikan diri Anda untuk tidak stress dan cemas.

Misalkan banyak-banyak memperhatikan napas Anda atau mengalihkan perhatian Anda kepada hal lain yang bisa mengurangi stress Anda.

3. Lakukan Afirmasi positif

Sebagaimana saran dari pak Kevin Chapman, bahwa Anda tidak bisa memerintahkan diri Anda untuk tidak menyentuh wajah, tetapi Anda bisa mengafirmasi diri Anda untuk lebih waspada dalam menyentuh wajah Anda.

Ketimbang berkata,"Saya tidak akan menyentuh wajah", lebih baik Anda berkata "Saya perlu lebih waspada perihal menyentuh wajah" begitu kata Pak Kevin.

Perhatikan, pemilihan kalimat sangat penting untuk melakukan afirmasi.

Baca Juga : Afirmasi Positif Tips Dari Dan Pena

4. Kalau Gatal Gunakan Tisu

Yah, namanya menyentuh wajah tentu saja paling mungkin terjadi karena rasa gatal diwajah oleh karena itu Anda bisa menyediakan tisu dan Anda menyentuh area wajah Anda dengan tisu.

5. Cuci Tangan/Bersihkan dulu

Tak ada jalan lain, bersihkan tangan Anda terlebih dulu dengan air dan sabun sebelum menyentuh wajah Anda dan kalau darurat bisa gunakan hand sanitizer.

Selalu juga terapkan pola hidup sehat seperti yang dikampanyenya KeMenkes.

Penutup

Kiranya menjadi informasi untuk kita semua, bahwa stop menyentuh wajah memang tidaklah mudah, tetapi bukan berarti susah.

Alasan utama mengapa tidak mudah adalah karena hal tersebut sudah menjadi suatu kebiasaan yang sering dilakukan dan Anda terkadang Anda lakukan karena tidak menyadarinya.

Kabar baiknya, namanya kebiasaan itu selalu terjadi karena ada pemicunya karena itu mengenal dan waspada terhadap pemicu menjadi keharusan.

Begitu ada pemicu dan Anda menyadarinya Anda bisa mengalihkan tangan Anda untuk tidak menyentuh wajah terutama daerah T-Zone Anda.

Nah, untuk menjelaskan perihal psikologi bahasa tubuh kepada anak-anak ini bagaimana caranya?

Video berikut dari website Dr. Will Sawyer semoga bisa membantu menjelaskan kepada anak-anak memahami pentingnya kebersihan diri pribadi.


Semoga kita, Anda dan seluruh keluarga selalu diberikan kesehatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamin...

Untuk sahabat muslim, ada doa yang diajarkan Habib Novel Alaydrus berikut buat dipraktekkan.


Salam...

denHendra

disalin dari : dedenhendrayana.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun