Mohon tunggu...
Deden Hendrayana
Deden Hendrayana Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Belajar Menulis di kompasiana dan di blog http://dedenhendrayana.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Stop Sentuh Wajah Itu Tak Mudah, Tapi Bukan Juga Susah (Cegah Covid-19)

13 Maret 2020   08:40 Diperbarui: 13 Maret 2020   16:24 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa sulit untuk berhenti menyentuh wajah? Yah, karena sudah menjadi suatu kebiasaan.

Awal-awal dulu mungkin dilakukan untuk membersihkan wajah dari kotoran kemudian terbawa menjadi suatu kebiasaan yang Anda lihat dari orang tua Anda.

Tak tertutup kemungkinan, kebiasaan itu juga Anda dapat dari kakek, nenek, teman, sahabat yang kerapkali menyentuh wajah saat ada momen tertentu.

Terus menerus beranjak dewasa kebiasaan menyentuh wajah tersebut terbawa hingga membentuk kebiasaan khas dari Anda.

Namun, penjelasan secara psikologi kenapa Anda menyentuh wajah juga ada. Hal ini diungkap oleh Kevin Chapman, psikologist dan Direktur Kentucky Center for Anxiety and Related Disorders.

Menurut pak Kevin, Kebiasaan menyentuh wajah terjadi sebagai tanda bahwa Anda memberikan signal non verbal kepada orang lain disekitar Anda meskipun kerap kali Anda lakukan tanpa sadar.

Satu percobaan pegang wajah yang dilakukan oleh German researchers malah membuktikan bahwa menyentuh wajah menjadi cara Anda untuk menghilangkan stres dan mengelola emosi.

Saat stres atau merasakan emosi tertentu, Anda akan cenderung untuk menyentuh wajah Anda.

Baca juga: Spontaneous Facial Self-Touch Gestures

Bila Anda perhatikan, seseorang akan menyentuh wajahnya bila terpicu oleh emosi dan perasaan yang terjadi didalam pikirannya.

Para ahli membaca bahasa tubuh sudah tahu benar masalah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun