Mohon tunggu...
Deden Fathrah Hadikusuma
Deden Fathrah Hadikusuma Mohon Tunggu... Full Time Blogger - mahasiswa

Seorang mahasiswa yang bercita-cita keliling dunia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beternak Domba dan Kambing sebagai Sarana Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat

20 Januari 2023   17:31 Diperbarui: 20 Januari 2023   18:05 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai umat muslim kita harus pandai dalam melihat semua peluang usaha yang ada, dalam hal ini umat muslim diharuskan untuk bekerja, serta menggeluti usaha yang notabenenya kita suka terlebih kita pun dapat berdakwaah dan melakukan pemberdayaan masyarakat didalamnya. Banyak sekali peluang usaha yang bisa kita coba seperti dengan beternak Domba dan Kambing. yang mana ternyata Nabi Muhammad SAW pun pernah menggembala. Hal ini sesuai dalam buku Hayatu Muhammad (Kehidupan Muhammad) karya Husain Haekal. Karena-nya jangan lah kita takut untuk memulai suatu usaha apalagi di dalam jalan kebenaran.

Beternak domba dan kambing sebenarnya tidaklah rumit, karena pada dasarnya hewan ternak domba dan kambing adalah hewan koloni, yang mana sebenarnya mereka pun dapat mencari makanannya sendiri apabila dilepas liarkan serta mereka pun dapat berkembang biak dengan sendirinya tanpa harus repot menggembangbiaknya, cukup disatukan dalam satu kandang ataupun satu tempat dengan pejantan mereka pun dapat berkembang biak dengan sendirinya. 

Dimana dalam hal ini pun domba dan kambing pun ternyata dapat berkembang biak kurang lebih 2-3 kali dalam 2 tahun, dan juga dalam 1 kali melahirkan domba dan kambing dapat melahirkan kurang lebih 2 ekor anakan domba ataupun kambing.

Lalu dalam merawat domba dan kambing sebenarnya tidaklah cukup rumit, yaitu seperti Membuat kandang yang bersih dan sehat, membersihkan kandang, mencukur, memandikan, memberi makan yang cukup sesuai kebutuhan gizinya, juga diberikan suplemen dan vitamin agar terus menjaga daya tahan tubuhnya. Adapun mengobatinya apabila terkena penyakit.

 Domba dan Kambing adalah hewan ternak yang memiliki harga ekonomis yang cukup tinggi yang mana harganya pun kurang lebih tidak akan berubah yaitu 1 dinar 1 ekor pada bulan idul adha dan 1 dinar 2 ekor pada bulan selain idul adha, serta kebutuhannya pun sangat tinggi bahkan tak kadang jumlahnya kekurangan.

Yang mana dengan beternak domba dan kambing pun kita dapat melakukan kegiatan berdagang yang mana dalam kegiatan berdagang kita juga membuka pintu rezeki. Sebagaimana berbunyi dalam hadist yaitu “Orang yang bertransaksi jual beli masing-masing memilki hak khiyar (membatalkan atau melanjutkan transaksi) selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan mendapatkan keberkahan dalam jual beli, tapi jika keduanya berdusta dan tidak terbuka, maka keberkahan jual beli antara keduanya akan hilang” (Muttafaqun ‘alaih)

Dan dalam sebuah hadist yang berbunyi yaitu “Sebaik-baik pekerjaan adalah pekerjaan seorang pria dengan tangannya dan setiap jual beli yang mabrur.” (HR. Ahmad, Al-Bazzar, Ath-Thabrani dan selainnya, dari Ibnu ‘Umar, Rafi’ bin Khudaij, Abu Burdah bin Niyar dan selainnya).

Dalam hal ini dakwah mengacu kepada umat muslim untuk senantiasa mengembangkan kemampuan yang dimilikinya apapun itu asalkan dalam jalan yang benar, tak terkecuali dengan beternak domba dan kambing. Karena dalam hakikatnya domba dan kambing pun adalah hewan ternak yang digunakan untuk sebagai syarat ibadah yaitu seperti Aqiqah dan Qurban.

Beternak domba dan kambing pun dapat menjadi sebuah sarana dakwah dan pemberdayaan masyarakat yang dapat kita lakukan guna membantu kesejahteraan umat muslim, Dalam hal ini Rasulullah sendiri sebagai pembawa risalah dan hamba Allah yang ditunjuk sebagai utusan Allah telah bersabda kepada umatnya untuk berusaha dalam menegakkan dakwah. Sabda Rasululullah:

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ

أَضْعَفُ الْإِيمَانِ

“Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangan. Jika tidak mampu, (maka ubahlah) dengan lisan. Jika tidak mampu, (maka ubahlah) dengan hati. Itulah iman yang paling lemah.” (HR. Muslim no. 49)

Sebagaimana Menurut Prof. Toha Yahya Omar, M. A. Dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat (Omar, 1992: 13). Dalam hal ini bertujuan untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat dengan beternak domba dan kambing.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam berdakwah dan memberdayakan masyarakat. Dedeh Maryani dan Ruth Roselin E. Nainggolan (2019: 8), pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan yang membuat masyarakat berinisiatif untuk memulai kegiatan sosial dalam memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. 

Dengan beternak domba dan kambing kita pun dapat memberdayakan masyarakat sekitar khususnya di daerah yang notabene nya adalah pertanian dimana masyarakat sekitar dapat diberikan program pelatihan pengembangan tentang dunia peternakan yang kita pahami pahami dengan baik guna agar memberikan bahan ajaran yang bermanfaat serta arahan dan petunjuk agar menjadi dorongan dalam beternak domba dan kambing agar menjadi lebih baik lagi, seperti cara budidaya domba dan kambing, cara penggemukan domba dan kambing, cara breeding domba dan kambing dan cara memasarkan produk domba dan kambing.

Dan juga dizaman seperti sekarang ini memberikan pelatihan pengembangan tentang dunia peternakan dan dakwah tidak hanya bisa dilakukan secara langsung akan tetapi bisa juga dilakukan secara daring. Yang mana dapat dilakukan melalui platform media social, dengan cara membuat foto dan video serta konten yang menarik tentang beternak domba dan kambing dan dapat menjadi perhatian khalayak dan masyarakat luas.

Juga dengan beternak domba dan kambing kita dapat menyerap tenaga kerja di sekitar kita untuk mendapatkan pekerjaan yang mana pekerjaan tersebut dapat berkelanjutan kedepannya, terlebih apabila dalam menjalankan sebuah usaha peternakannya tersebut pun memiliki jumlah populasi hewan ternak yang cukup banyak sehingga dapat menyerap tenaga kerja sekitar lebih banyak lagi. juga kita dapat melakukan berbagai program yang bermanfaat untuk para pegawai dan juga masyarakat sekitar seperti berbagi daging domba dan kambing saat bulan ramadhan dan bulan idul adha dan juga berbagi saat hari-hari keagamaan. Serta program berbagi kepada para yatim dan piatu sekitar dalam rangka memberikan bantuan kesejahteraan.

Dengan demikian penulis mengajak kepada umat muslim dalam hal ini untuk mengembangkan sebuah peluang usaha yang juga dapat menjadi sarana dakwah serta pemberdayaan masyarakat yang dapat dikembangkan bagi umat muslim untuk menjadi sumber pekerjaan dan juga sarana dakwah. 

Maka oleh sebab itu teruntuk umat muslim yang notabenenya memiliki basic dalam beternak domba dan kambing ataupun yang baru memulai ataupun yang baru ingin belajar marilah sama-sama kita menjadikan beternak domba dan kambing menjadikan sebuah peluang dakwah dan peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Karenanya bukan hanya penghasilan yang kita dapatkan tetapi juga kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar.

Sumber:

Haikal, D. M. (1935). Hayatu Muhammad (Kehidupan Muhammad).

Jaetun. (2016). Metode dakwah KH. Farikhin Syahmari di Desa Gombong Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang.

Kumparan. (2021). Pemberdayaan Masyarakat: Pengertian, Prinsip, dan Tujuannya.

sumbarprov.go.id. (2017). Benarkah Pintu Rezeki Hanya 10?

UAS Komunikasi Penyiaran Islam 7E

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun