“sialan tuh orang, mau gue bejek juga tuh anak.. emang dia sekolah disini juga?” penuh amarah karena tak terima sahabatnya telah tersakiti
“iya cha, ya udah lah cha ga boleh di ladenin ntar keasikan dianya. makasih ya cha” mencoba menenangkan perasaan amarah icha meski hati terluka.
“yang sabar ya myth, jangan di tanggepin omongan andre” rani mencoba menguatkanku, karena sudah memahami apa maksud andre.
****
Sejak aku duduk di SMP memang Andre salah satu orang yang tidak menyukai keberadaanku, entah karena hal apa akupun tidak mengetahuinya. yang jelas rasa ketidaksukaannya selalu dia tujukan secara terang-terangan. bahkan di setiap penghujung semester, ketika buku raport di bagikan dan aku selalu mendapatkan juara 1, Andre selalu menjadi orang pertama yang memprotes hal ini, mungkin karena dia merasa lebih pintar dariku.
*****
Akhirnya, akupun mengalami masa-masa itu, masa dimana semua bentuk emosi jiwa ini bercampur bak satu helai kanvas putih yang penuh dengan warna indah. Amarah, benci, rindu, sayang, kangen, dan rasa ingin memiliki semua bercampur jadi satu. Orang-orang menamakan ini adalah CINTA.
“Tapi herannya kenapa rasa ini kutujukan pada orang yang selama ini tak menginginkan kebaradaanku. hmmmmm” gumamku dalam hati
“Mungkin karena rasa penasaranku akan sosok mahluk itu” batinku mencoba menjawab pertanyaan yang timbul oleh fikirku
Semakin hari rasa ini semakin tumbuh bagaikan pohon kecil yang terus dan terus berkembang, berbagai cara telah ku coba tuk menepis, mengikis bahkan ingin rasanya mengenyahkan rasa ini. Andai saja cinta itu mahluk kecil akan ku tangkap ia dan ku buang jauh-jauh dari kehidupanku ! entah dari mana datangnya akupun tak tau. tapi entah kenapa aku lemah tak berdaya akan hal yang satu ini. Akhirnya ku mencoba mencari informasi tentang sosok yang selama ini membuatku penasaran, akhirnya ada ide yang hinggap di otakku.
“ya, aku harus coba mengenalinya lewat dunia maya” fikirku untuk mengetahui lebih dalam pribadi andre.