Membangun sebuah bisnis merupakan harapan setiap orang, mungkin alasannya karena dengan mempunyai sebuah bisnis akan mendapatkan keuntungan. Sebagian orang menjalankan bisnis sebagai kegiatan utama dalam hal memnuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan ada yang menjalankan bisnisnya hanya sebagai usaha sampingan saja karena bekerja pada suatu perusahaan swasta atau instansi pemerintah. Keduanya baik yang menjalan kan bisnis sebagai kegiatan utama atau sebagai kegiatan sampingan, tentunya mempunyai harapan bisnisnya berkembang dan maju.
Banyak hal dan banyak cara untuk membangun bisnis yang baru dimulai atau mengembangkan bisnis yang sudah berjalan supaya lebih maju. Saat ini diera digitalisasi sudah sangat banyak lembaga pengembang bisnis yang menawarkan pelatihan bisnis dengan metode online dan dilanjutkan dengan metode offline. Lembaga tersebut memberikan banyak sekali manfaat bagi para peserta trainingnya, setidaknya mereka para peserta mendapatkan ilmu bagaimana memulai dan kemudian menjalankan bisnisnya. Menurut saya yang lebih penting dari suatu pelatihan bisnis itu bagi para peserta adalah mendapatkan semangat baru yang bisa memberikan sikap berani untuk memulai dan menjalakna bisnis.
Dari beberapa peserta yang mengikuti pelatihan bisnis itu biasanya merupakan pelaku UKM/pereseorangan. Setelah mengikuti pelatihan bisnis dengan baik, tentunya mereka mempunyai energi dan semangat baru untuk menjalankan bisnisnya dengan mencoba mengaplikasikan suatu yang didapat dari pelatihan yang mereka ikuti.
Dari sini ada harapan besar bahwa bisnisnya akan berkembang dan lebih maju lagi, tentunya harapan besar yang lebih penting adalah omset yang terus meningkat. Omset merupakan pemasukan dari suatu bisnis yang dijalankan (hasil dari penjualan produk/jasa), yang sangat dipengaruhi oleh jumlah costumer/pelanggan. Dalam dunia bisnis kita mengenal dengan beberapa jenis costumer/pelanggan, pengertian bebas dari costumer adalah seseorang/individu atau badan/organisasi yang membeli produk/jasa dari suatu bisnis yang dijlankan. Kita bisa merujuk pada beberapa ahli terkait pengertian costumer.
1. Jerald Greenberg
Menurut Jerald Greenberg (2010), arti pelanggan adalah seorang individu atau kelompok orang yang membeli suatu produk, baik fisik ataupun jasa, dengan mempertimbangkan berbagai macam faktor seperti; harga, kualitas, tempat, pelayanan, dan lain sebagainya, berdasarkan keputusan mereka sendiri.
2. Vincent Gaspersz
Menurut Vincent Gaspersz, pengertian customer adalah semua orang yang menuntut kita untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu, dan oleh karena itu akan memberikan pengaruh pada kinerja atau performansi (performance) kita.
3. Philip Kotler
Menurut Philip Kotler, arti customer adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh suatu barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.
Mengutip dari www.maxmanroe.com, beberapa jenis costumer/pelanggaan adalah sebagai berikut :
1. Pelanggan Internal
Pelanggan internal atau internal customer adalah seorang individu maupun sekelompok orang yang berada di dalam sebuah perusahaan. Umumnya jenis customer ini memiliki pengaruh yang sangat besar pada operasional perusahaan.
Beberapa contoh yang termasuk dalam internal customer diantaranya; pegawai pemasaran, pegawai operasional, pegawai delivery, bagian HRD, dan lain-lain. Dalam kegiatannya, internal customer sangat memperhatikan kerjasama tim, kualitas kerja, sistem, dan pengiriman yang tepat waktu.
2. Pelanggan Eksternal
Pelanggan eksternal atau eksternal customer adalah seorang individu atau sekelompok orang yang berada di luar perusahaan yang biasa membeli produk dari perusahaan tersebut. Eksternal customer biasanya memperhatikan beberapa hal penting ketika membeli produk dari suatu bisnis, seperti; harga, kesesuaian kebutuhan, kualitas produk dan pelayanan, metode pembayaran, dan proses pengiriman.
3. Pelanggan Antara
Pelanggan antara atau between customer adala seorang individu atau sekelompok orang yang berperan sebagai distributor barang dimana produk yang mereka beli bukan untuk penggunaan pribadi tetapi untuk dijual kembali. Contohnya; agen beras yang berperan sebagai distributor produk beras ke konsumen akhir.
Merujuk pada jenis costumer diatas bahwa untuk memajukan bisnis dengan meningkatkan omset maka harus meraih costumer internal, karena costumer internal ini akan mempengaruhi kesetabilan bahkan mengikankan penjualan. Tapi bagi pelaku bisnis di tingkan UKM jarang sekali yang mempunyai banyak costumer interal, mereka lebih sering menjual prduk/jasanya kepada costumer eksternal dan/atau costumer antara. Costumer eksternal atau costumer antara tidak ada kepastian untuk selalu membeli produk/jasa kita, karena dipengaruhi sama harga, kualitas, cara pembayaran dan yang lainnya, dan pasti mereka mencari produk/jasa yang lebih kompetitif.
Kita sadar bahwa yang memajukan sebuah bisnis adalah penjualan/sales, yang sangat berpengaruh pada penjualan adalah jumlah costumer/pelanggan yang membeli produk/jasa dari sebuah bisnis/perusahaan. Dari 3 (tiga) jenis costumer/pelanggan yang diuraikan diatas yang memberi atau pengaruh besar terhadap penjualan adalah jenis costumer/pelanggan Internal.
Costumer internal sangat mempengaruhi tingkat penjualan suatu bisnis/perusahaan dan sangat potensial menjadi costumer loyal. Costumer loyal akan selalu membeli produk/jasa suatu perusahaan/bisnis (selalu membeli ke perusahaan tersebut) walaupun ada produk/jasa sejenis yang bahkan harganya lebih murah (tidak akan berpaling ke lain hati... he he he).Â
Jenis costumer internal ini ditemukan di wadah/lembaga  ekonomi yang berbadan hukum KOPERASI yang kita kenal dengan semboyannya "Dari kita oleh kita dan untuk kita.". Dalam KOPERASI semua anggota secara otomatis menjadi costumer loyal karena setiap angota diwajibkan bertransaksi dengan usaha yang dijalankan didalan badan KOPERASI.
Dapat dikatakan ketika kita mendirikan koperasi saat itu terbentuk pasar bagi usaha yang dijalankan KOPERASI. Jadi sangat mungkin usaha yang dijalankan dalam badan KOPERASI mendapat jaminan pembelian dari semua anggota KOPERASI dan akan mendapat kelebihan dari penjualan produk/jasa kepada non anggota (bisa costumer eksternal dan/atau costumer antara). Dari sini kita sudah bisa membandingkan mana bisnis yang akan lebih cepat maju, apakah bisnis yang dijalankan sendiri-sendiri atau bisnis yang dijlankan bersama-sama (bergabung dengan badan KOPERASI). Ini adalah konsekwensi logis untuk melakukan akselerasi kemajuan bisnis dengan menggabungkan diri kita dalam badan KOPERASI.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan menginspirasi.
#mudaberkoperasiitukeren
#koperasipemudaippieÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H