Mohon tunggu...
Dedek Ardiansyah
Dedek Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Dedek Ardiansyah, saya merupakan salah satu mahasiswa di perguruan tinggi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara MEDAN (UINSU), Program Studi Tadris Bahasa Indonesia. Semenjak saya mengambil jurusan Bahasa Indonesia, saya mulai menyukai menulis.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Peran Wacana dalam Pembentukan Persepsi Publik : Perspektif Linguistik

30 Desember 2024   16:55 Diperbarui: 30 Desember 2024   16:50 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Wacana merupakan elemen penting dalam komunikasi, yang mencerminkan dan membentuk cara pandang masyarakat terhadap suatu isu. Dalam perspektif linguistik, wacana tidak hanya dipandang sebagai rangkaian kata atau kalimat, melainkan sebagai praktik sosial yang memiliki kekuatan untuk memengaruhi persepsi publik. Pembentukan persepsi publik melalui wacana sering digunakan oleh berbagai pihak, seperti media, pemerintah, dan organisasi sosial, untuk menyampaikan pesan atau membangun opini tertentu.

Teori dan Pendekatan Analisis Wacana

  1. Definisi WacanaWacana merujuk pada penggunaan bahasa dalam konteks tertentu untuk menyampaikan makna. Menurut Fairclough (1992), wacana adalah praktik sosial yang berkaitan erat dengan kekuasaan dan ideologi.

  2. Pendekatan Linguistik

    • Analisis Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis/CDA): Menyoroti hubungan antara bahasa, kekuasaan, dan ideologi. Pendekatan ini berfokus pada bagaimana wacana mencerminkan dan memperkuat struktur kekuasaan dalam masyarakat.

    • Pragmatik: Menganalisis penggunaan bahasa dalam konteks sosial, termasuk implikatur, presupposisi, dan tindak tutur.

    • Semantik dan Struktur Teks: Mengidentifikasi bagaimana pilihan kata, struktur kalimat, dan pola naratif membangun makna tertentu.

Peran Wacana dalam Pembentukan Persepsi Publik

  1. Media Massa sebagai Pembentuk WacanaMedia memiliki peran sentral dalam membingkai isu-isu tertentu melalui teknik framing. Berita, artikel, atau siaran televisi sering kali memanfaatkan pilihan kata yang spesifik untuk menonjolkan sudut pandang tertentu.

    Contoh: Penggunaan istilah "pengungsi" dibandingkan "imigran gelap" menghasilkan persepsi yang berbeda terhadap kelompok yang sama.

  2. Pidato Politik dan RetorikaPidato politik menggunakan strategi retorika untuk memengaruhi audiens. Penggunaan metafora, pengulangan, atau dikotomi "kami versus mereka" adalah alat yang efektif dalam membangun solidaritas atau menyudutkan pihak lain.

    Contoh: Pidato yang menekankan "perubahan" dan "masa depan cerah" dapat menciptakan harapan kolektif di kalangan masyarakat.

  3. Wacana DigitalDi era digital, media sosial menjadi arena baru bagi pembentukan wacana. Algoritma platform digital sering kali memperkuat wacana tertentu melalui echo chambers, di mana pengguna hanya terpapar pada sudut pandang yang sejalan dengan keyakinan mereka.

    Contoh: Kampanye viral di media sosial dapat memperkuat persepsi publik terhadap suatu isu, seperti gerakan #MeToo atau #BlackLivesMatter.

Studi Kasus: Representasi Isu Lingkungan dalam Media

Dalam wacana lingkungan, media sering kali menggunakan istilah seperti "pemanasan global" atau "krisis iklim". Penggunaan istilah "krisis" menciptakan urgensi, sementara istilah "pemanasan global" dapat memberikan kesan yang lebih netral. Pilihan kata ini memengaruhi bagaimana publik memahami pentingnya tindakan terhadap isu lingkungan.

Tantangan dalam Analisis Wacana

  1. Keberagaman InterpretasiWacana dapat diinterpretasikan secara berbeda oleh individu berdasarkan latar belakang sosial, budaya, dan ideologi mereka.

  2. Perubahan DinamisDi era digital, wacana berkembang dengan cepat, sehingga sulit untuk melakukan analisis mendalam pada wacana yang bersifat sementara.

  3. Bias dalam AnalisisPeneliti wacana harus berhati-hati agar tidak memproyeksikan bias mereka sendiri dalam menganalisis teks atau ucapan.

       

           Wacana merupakan elemen penting dalam komunikasi, yang mencerminkan dan membentuk cara pandang masyarakat terhadap suatu isu. Dalam perspektif linguistik, wacana tidak hanya dipandang sebagai rangkaian kata atau kalimat, melainkan sebagai praktik sosial yang memiliki kekuatan untuk memengaruhi persepsi publik. Pembentukan persepsi publik melalui wacana sering digunakan oleh berbagai pihak, seperti media, pemerintah, dan organisasi sosial, untuk menyampaikan pesan atau membangun opini tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun