Mohon tunggu...
Dedek Ardiansyah
Dedek Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Dedek Ardiansyah, saya merupakan salah satu mahasiswa di perguruan tinggi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara MEDAN (UINSU), Program Studi Tadris Bahasa Indonesia. Semenjak saya mengambil jurusan Bahasa Indonesia, saya mulai menyukai menulis.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Peran Wacana dalam Pembentukan Persepsi Publik : Perspektif Linguistik

30 Desember 2024   16:55 Diperbarui: 30 Desember 2024   16:50 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh: Pidato yang menekankan "perubahan" dan "masa depan cerah" dapat menciptakan harapan kolektif di kalangan masyarakat.

  • Wacana DigitalDi era digital, media sosial menjadi arena baru bagi pembentukan wacana. Algoritma platform digital sering kali memperkuat wacana tertentu melalui echo chambers, di mana pengguna hanya terpapar pada sudut pandang yang sejalan dengan keyakinan mereka.

    Contoh: Kampanye viral di media sosial dapat memperkuat persepsi publik terhadap suatu isu, seperti gerakan #MeToo atau #BlackLivesMatter.

  • Studi Kasus: Representasi Isu Lingkungan dalam Media

    Dalam wacana lingkungan, media sering kali menggunakan istilah seperti "pemanasan global" atau "krisis iklim". Penggunaan istilah "krisis" menciptakan urgensi, sementara istilah "pemanasan global" dapat memberikan kesan yang lebih netral. Pilihan kata ini memengaruhi bagaimana publik memahami pentingnya tindakan terhadap isu lingkungan.

    Tantangan dalam Analisis Wacana

    1. Keberagaman InterpretasiWacana dapat diinterpretasikan secara berbeda oleh individu berdasarkan latar belakang sosial, budaya, dan ideologi mereka.

    2. Perubahan DinamisDi era digital, wacana berkembang dengan cepat, sehingga sulit untuk melakukan analisis mendalam pada wacana yang bersifat sementara.

    3. Bias dalam AnalisisPeneliti wacana harus berhati-hati agar tidak memproyeksikan bias mereka sendiri dalam menganalisis teks atau ucapan.

           

               Wacana merupakan elemen penting dalam komunikasi, yang mencerminkan dan membentuk cara pandang masyarakat terhadap suatu isu. Dalam perspektif linguistik, wacana tidak hanya dipandang sebagai rangkaian kata atau kalimat, melainkan sebagai praktik sosial yang memiliki kekuatan untuk memengaruhi persepsi publik. Pembentukan persepsi publik melalui wacana sering digunakan oleh berbagai pihak, seperti media, pemerintah, dan organisasi sosial, untuk menyampaikan pesan atau membangun opini tertentu.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
    Lihat Bahasa Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun