"Ok. Makasih, salam balik ya buat dia, dah lama juga gak ketemu." Ucap Adysa.
"Trus laki-laki yang tadi itu siapa Dys? Kok kamu gak pernah cerita ?,  langsung lari aja  saat ketemu dia? Kayak lihat hantu. Pasti mantan ya?"  Tanya Alya nyerocos.
"Ehm... itu Ricky Al, lelaki yang pernah ku ceritakan, lelaki yang membuat luka hatiku dan sampai saat ini rasanya luka ini tak pernah sembuh, dialah laki-laki pertama yang aku cintai sampai saat ini setelah ayahku. Namun aku juga tidak pernah tahu apakah dia mencintaiku atau tidak. Karena dia tidak pernah mengatakannya. Dia selalu  memperlakukanku dengan sangat baik Al. Namun ayah dan dia mengecewakanku." isaknya tertahan.
"Bukankah kamu bilang kalau Ricky tak pernah menjelaskan soal pertunangan itu?, dan kamu langsung kabur, sebaiknya kamu beri kesempatan Ricky untuk menjelaskan semuanya, sebelum kamu ambil keputusan  untuk lari lagi darinya". Nasihat Alya dengan bijak. Tiba-tiba pintu terbuka dan ada suara yang melanjutkan nasihat Alya. "Benar kata temanmu Dis, beri aku kesempatan untuk menjelaskan cerita yang mamahku sampaikan sama kamu" ujar Ricky sambil mengambil tangan Adisya dan berjongkok di depannya.
"Tunggu, bagaimana kamu tahu rumah Dysa disini? Padahal aku yakin Adysa tak pernah lagi ketemu kamu sejak 3 tahun lalu." Selidik Alya penasaran. Ricky hanya tersenyum dan melihat kearah Alya.
"Aku memaksa ibu Myra untuk memberikan alamat rumahmu Dis, semoga kamu tidak keberatan. Dan memberikan aku kesempatan untuk menjelaskan tentang gadis yang ibu bawa saat wisuda itu" ucap Ricky pelan. Dysa hanya termenung dan melihat Ricky "Dysa, gadis itu bukan tunangan aku, dia adalah gadis yang akan dijodohkan denganku. Namun aku tidak bisa menerimanya. Karena hanya ada kamu di hatiku Dys, Aku mencintai kamu. Sejak pertama kita bertemu sampai saat ini. Please, Dys jangan lari lagi dariku" ucap Rcky penuh harap. Adysa hanya menatap dan termenung.
"Maaf Rick, aku gak bisa, aku malu, aku gak pantas untuk kamu, ayahku menikah lagi, aku tidak  mau jatuh cinta lagi, aku gak bisa Rick, aku gak bisa". sahut  Adysa sesenggukan.
"Dysa, lihat aku, cinta kita tidak ada hubungannya dengan pernikahan  kedua ayahmu. Percaya sama aku. Aku tidak akan pernah menduakanmu. Ayuk kita buktikan bersama kalau cinta kita tak seperti cinta ayahmu". Bujuk Ricky yang di amini oleh Alya. Adisya hanya tepekur dan melihat denga nanar kepada lelaki yang sangat dia cintai. Namun hati kecilnya masih tidak bisa menerima karena kekhawatiran akan cinta Ricky yag akan berubah seperti cinta ayahnya pada mamamnya. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H