Mohon tunggu...
Dede Ariyanto
Dede Ariyanto Mohon Tunggu... Administrasi - I am blogger and youtuber

Profile singkat Dede Ariyanto adalah seorang penulis lepas atau jurnalis freelance di beberapa surat kabar harian (koran). Menyukai sekali perkembangan dunia informasi dan teknologi khususnya komputer, atau seputar gadget terbaru. Penulis buku komputer, "Teknik Jitu Mengoptimalkan Flash Disk adalah buku perdananya yang di terbitkan oleh Elexmedia. Ada juga buku "Blogspot Hacking yang diterbitkan oleh penerbit Andi Yogyakarta. Sebagian dari artikel yang dimuat oleh surat kabar tersebut, bisa dibaca di blog pribadinya di www.masdede.com Selain sebagi seorang penulis, juga seorang praktisi teknisi komputer, tentor di beberapa Lembaga Pendidikan dan Keterampilan (LPK) ternama di Yogyakarta dan dosen muda di lingkup Pusat Komputer dan Sistem Informasi (PKSI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sering memberikan pelatihan jurnalistik, seminar atau workshop komputer atau internet.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

ICEF 2024 Jadi Momentum Pelaku Usaha Tingkatkan Pertumbuhan Bisnis

30 Mei 2024   16:11 Diperbarui: 31 Mei 2024   08:24 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Cintailah Produk-Produk Indonesia" slogan tersebut tak asing lagi di telinga kita semua. Bahkan slogan "Bangga Buatan Indonesia" "cintai produk Indonesia" terus digaungkan oleh Presiden Joko Widodo. Semua bukan tanpa alasan,  yaitu agar masyarakat Indonesia menjadi konsumen loyal produk dalam negeri.

Lantas bagaimana caranya agar pelaku usaha ini mendapatkan konsumen yang loyal dari negeri sendiri ditengah gempuran produk-produk impor?


Kehadiran ICEF 2024 menjadi momentum bagi para pelaku usaha untuk naik kelas. Hal ini didukung oleh adanya e-katalogue versi 6.0, sebuah platform daring buatan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang mempertemukan antara para pelaku usaha dan jasa lokal dengan user dari pihak pemerintah, mulai dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan berbagai instansi pemerintah lainnya. 

Dengan mengangkat tema "Potensi Produk Dalam Negeri dalam Pembangunan Nasional", ICEF diselenggarakan selama tiga hari (29-31 Mei 2024) menghadirkan sekitar 82 peserta pameran dari berbagai sektor bisnis, mulai dari sektor kesehatan, teknologi informasi, fashion, perkapalan, kendaraan, elektronik, alat kantor, tekstil, makanan dan minuman, internet provider, road sweeper, logistic, alat berat, cartridge toner, infrastruktur dan bangunan serta manufacturing.

Pemerintah Indonesia mengalokasikan total anggaran untuk pengadaan barang dan jasa pada 2024 sebesar Rp1.226 Triliun. Dengan target 95 persen pengadaan barang dan jasa dikuasai oleh produk dalam negeri, perputaran ekonomi para pelaku usaha lokal berpotensi mengalami pertumbuhan.

E-Katalog
E-Katalog

Melalui fitur baru baru E-Katalog versi 6, pengguna akan lebih cepat menemukan informasi produk yang dibutuhkan, melakukan pembayaran dan memonitor proses transaksi yang sedang berjalan. Bahkan ada fitur audit semacam alarm yang menginformasikan histori transaksi yang telah berjalan. Dari fitur ini diharapkan bisa meminimalisir terjadinya praktek KKN.

Saat ini juga tengah digodok  RUU Pengadaan Barang dan Jasa Publik yang memberikan peluang besar terutama pelaku usaha mikro, kecil dan koperasi (UMK-K) dalam proses pengadaan barang dan jasa. Fokus utama dari RUU tersebut adalah memperkuat penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN) dan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi (UMK-K).

Hadirnya katalog elektronik membantu mendorong terjadinya peningkatan bisnis, terutama pada jenis bisnis B2G alias Business to Government.

Pengalaman Para Pelaku Usaha

Banyak pengalaman para pelaku usaha yang mengaku mengalami peningkatan transaksi sejak bergabung dengan ICEF. DAC Indonesia, perusahaan lokal asal Cirebon yang bergerak di sektor teknologi adalah salah satunya. Ini adalah kali kedua DAC (Dari Anak Cirebon) Indonesia berpartisipasi di ICEF sejak pertama kali ICEF digelar pada 2023.

Sejak bergabung di e-catalogue pada 2018 dengan total 100 item produk yang terdiri dari laptop, PC hingga interactive flat panel. Karya anak bangsa ini telah berhasil melakukan transaksi penjualan kepada berbagai user seperti Kementerian Keuangan, Dinas Kesehatan, rumah sakit dan berbagai lembaga pendidikan. Melalui ICEF 2024, mereka menargetkan mendapatkan 150 user dengan total transaksi pada tahun ini lewat e-catalogue sebesar Rp200 M.

Senada dengan DAC Indonesia, Sharp Indonesia yang bergerak dalam penjualan produk elektronik seperti AC, LED TV, mesin cuci, kulkas dan speaker juga menyampaikan kesan positifnya. Baru 2 tahun aktif di katalog elektronik, Sharp Indonesia berhasil menarik perhatian user pemerintahan seperti Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hingga berhasil mencatatkan transaksi bisnis.

E-Katalog dinilai sudah bagus. Selain transparan, E-Katalog  juga memiliki kelebihan diantaranya  fitur negosiasi.

Doc. Dede Ariyanto
Doc. Dede Ariyanto

Ada pula dari bidang mebel, ada Chitose yang turut merasakan manfaat penggunaan E-Katalog. Sejak bergabung di e-catalogue pada 2016 dengan total produk yang dipasarkan sebanyak 300 unit, Chitose berhasil mendapatkan user dari Dinas Pendidikan, sekolah dan universitas. Berkat E-Katalog, mereka merasa terbantu dan terfasilitasi dalam meningkatkan penjualan produk. Penjualan terbesar kami bahkan berasal dari produk-produk yang dipasarkan di E-Katalog.

Besarnya potensi ekonomi yang bisa didapatkan dari pengadaan barang dan jasa pemerintah juga turut dimanfaatkan oleh APJI, Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia yang terdiri dari para pelaku usaha di bidang UMKM, catering, restoran, makanan kemasan hingga grab and go food.

Doc. Dede Ariyanto
Doc. Dede Ariyanto

Dengan memamerkan 17 jenama dari berbagai daerah di Indonesia, APJI berharap berperan dalam mempromosikan produk-produk di bidang kuliner lewat e-catalogue kepada berbagai instansi pemerintahan. Melalui ICEF 2024, APJI mendorong para pelaku usaha di bidang kuliner untuk tampil dan mengoptimalkan penggunaan E-Katalog dalam memaksimalkan pertumbuhan bisnis.

Doc. Dede Ariyanto
Doc. Dede Ariyanto

Imago, produk madu asal Bogor yang merupakan official merchandise Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sejak 2019 menjadi salah satu jenama yang dipamerkan oleh APJI. Berbeda dengan produk madu pada umumnya, produk madu dari Imago yang terlihat premium dapat dijadikan sebagai hampers dan gift saat instansi pemerintah mengadakan acara tertentu. Sejauh ini, Imago telah mendapatkan user berupa Kementerian Perindustrian melalui transaksi di E-Katalog.

Mereka berharap ICEF 2024 memudahkan dalam mendapatkan pembelian dari beberapa kementerian dan dinas pemerintahan dan transaksi melalui E-Katalog sebesar Rp100 juta sepanjang tahun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun