Banyak pengalaman para pelaku usaha yang mengaku mengalami peningkatan transaksi sejak bergabung dengan ICEF. DAC Indonesia, perusahaan lokal asal Cirebon yang bergerak di sektor teknologi adalah salah satunya. Ini adalah kali kedua DAC (Dari Anak Cirebon) Indonesia berpartisipasi di ICEF sejak pertama kali ICEF digelar pada 2023.
Sejak bergabung di e-catalogue pada 2018 dengan total 100 item produk yang terdiri dari laptop, PC hingga interactive flat panel. Karya anak bangsa ini telah berhasil melakukan transaksi penjualan kepada berbagai user seperti Kementerian Keuangan, Dinas Kesehatan, rumah sakit dan berbagai lembaga pendidikan. Melalui ICEF 2024, mereka menargetkan mendapatkan 150 user dengan total transaksi pada tahun ini lewat e-catalogue sebesar Rp200 M.
Senada dengan DAC Indonesia, Sharp Indonesia yang bergerak dalam penjualan produk elektronik seperti AC, LED TV, mesin cuci, kulkas dan speaker juga menyampaikan kesan positifnya. Baru 2 tahun aktif di katalog elektronik, Sharp Indonesia berhasil menarik perhatian user pemerintahan seperti Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hingga berhasil mencatatkan transaksi bisnis.
E-Katalog dinilai sudah bagus. Selain transparan, E-Katalog  juga memiliki kelebihan diantaranya  fitur negosiasi.
Ada pula dari bidang mebel, ada Chitose yang turut merasakan manfaat penggunaan E-Katalog. Sejak bergabung di e-catalogue pada 2016 dengan total produk yang dipasarkan sebanyak 300 unit, Chitose berhasil mendapatkan user dari Dinas Pendidikan, sekolah dan universitas. Berkat E-Katalog, mereka merasa terbantu dan terfasilitasi dalam meningkatkan penjualan produk. Penjualan terbesar kami bahkan berasal dari produk-produk yang dipasarkan di E-Katalog.
Besarnya potensi ekonomi yang bisa didapatkan dari pengadaan barang dan jasa pemerintah juga turut dimanfaatkan oleh APJI, Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia yang terdiri dari para pelaku usaha di bidang UMKM, catering, restoran, makanan kemasan hingga grab and go food.
Dengan memamerkan 17 jenama dari berbagai daerah di Indonesia, APJI berharap berperan dalam mempromosikan produk-produk di bidang kuliner lewat e-catalogue kepada berbagai instansi pemerintahan. Melalui ICEF 2024, APJI mendorong para pelaku usaha di bidang kuliner untuk tampil dan mengoptimalkan penggunaan E-Katalog dalam memaksimalkan pertumbuhan bisnis.
Imago, produk madu asal Bogor yang merupakan official merchandise Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sejak 2019 menjadi salah satu jenama yang dipamerkan oleh APJI. Berbeda dengan produk madu pada umumnya, produk madu dari Imago yang terlihat premium dapat dijadikan sebagai hampers dan gift saat instansi pemerintah mengadakan acara tertentu. Sejauh ini, Imago telah mendapatkan user berupa Kementerian Perindustrian melalui transaksi di E-Katalog.