Mohon tunggu...
Dede Ahmad Ramdhan
Dede Ahmad Ramdhan Mohon Tunggu... Freelancer - RA94

Punten Numpang Nulis

Selanjutnya

Tutup

Balap

Mick Schumacher, Pembalap Bertalenta atau Cuma Bawa Nama?

30 Juni 2022   11:21 Diperbarui: 30 Juni 2022   11:31 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"kita sudah membuat kuenya, kita hanya belum menambahkan Frosting di atasnya, saya yakin akan ada balasan dari kerja keras tim di musim ini, tapi kita harus menunggu lebih lama." tutur Mick Schumacher setelah DNF di GP kanada. Yang pada saat itu Mick sedang nyaman berada di posisi untuk mendapatkan poin tapi kerusakan mekanik memaksa Mick untuk mengakhiri balapannya lebih awal. yang menjadikan ke tiga kalinya kesempatan Mick meraih pont hilang. Yang sebelumnya hampir di dapat di GP Spanyol dan Miami.

Mick sadar karir F1nya bisa terancam bila kebaisaaan buruknya tidak dihilangkan. F1 adalah kompetisi yang keras, Haas dan tim lain hanya bisa menilai dari performa nyata bukan dari potensial. Bila kesalahan-kesalahan ini terus terjadi, tim lain akan berpikir dua kali untuk merekrut Mick sebagai pembalap mereka seandanya Haas tidak ingin melanjutkan kontrak yang habis di akhir tahun ini. Terlebih Ferrari yang menjadi suporter utama Mick sudah memperpanjang kontark sainz sampai tahun 2024, yang menutup jalurnya menuju Ferarri setidaknya sampai 2024.

Jadikan Tekanan sebagai Motivasi

the-race.com
the-race.com

Mick ingin mejadikan tekanan ini sebagai motivasi, tetapi dengan sumber daya dan waktu yang terbatas membuatnay harus extra hati-hati. Sesi kualifikasi di kanada menjadi contoh potensial yang bisa Mick tunjukan. Di saat cuaca yang tidak bersahabat dan rawan keselahan dan kecelakaan, Mick tidak melakukan sedikitpun kesalahan dan mampu menunjukan kemampuannya dan meraih posisi 6, posisi terbaik yang diperolehnya. Mick mengaku ini bukan kali pertama dia mendapatkan tekanan seperti ini. Tekanan musim ini sama dengan tekana yang dia alami saat di F2 dan F3 dimana pada akhirnya Mick bisa mnjuarai kedua kejuaraan tersebut.

"Yang penting berada di tempat dan waktu yang benar. Saya pernah mengalami kejadian yang sama saat di Formual 3 dan Formula 2, saat itu saya berada di posisi yang sangat sulit dan mendapatkan tekanan yang berat. Dan situasi tersebut hanya membuat saya semakin cepat. Jadi... serap Tekana itu." tutur Mick saat interview di Ajerbaijan GP.

Mick mengatakan dia tidak merasa stress di situasinya saat ini, dan percaya akan ada balasan dari kerja kerasnya. Namun saat ditanya soal kontraknya yang segera habis di akhir tahun, mick tetap merendah, melihat hanya performa di sirkut yang mampu menentukan nasibnya. Mengingat GP Azerbaijan dimana Mick terlihat meragukan dan hanya bisa menempati posisi 14 posisi kedua terakhir, dikarenakan 5 mobil yang mengalami DNF.

Ujung-ujungnya pembalap F1 dinilai dari performa balapannya, walaupun di Azerbaijan Mick tidak mampu menyeimbangi pembalap lainnya, Gp Kanada membuktikan bahwa Mick mampu memutar balik keadaan, menunjukan kemampuannya yang sebenarnya. Bila Mick mampu terus menunjukan performanya seperti di GP Kanada, cepat atau lambat poin past akan datang dengan sendirinya. 

R94


sources:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun