Musim Pandemik Virus Corona, kita dipaksa mengunci diri saling mengisolasi untuk melindungi diri sendiri dan mereka yang lebih rentan dari diri kita sendiri. Akibatnya rumah bukan lagi menjadi sekedar rumah, tetapi menjadi bunker tempat berlindung dari bahaya dunia luar.Â
Di luar sana para tenaga medis sedang berjuang di garis depan mengorbankan keselamatannya  demi keselamatan kita. Sedangkan kita Disini, di dalam 'bunker' kita msing-masing sepertinya hanya bisa diam dan menunggu, tanpa sadar ada bahaya lain yang dapat mengancam.
Isoslasi yang sering dianggap sebagai 'liburan' istirahat dari kehidupan, lama kelamaan bisa mejadi sesuatu yang sangat buruk. Kegelapan, ketidakberaturan dan arus kehidupan yang nampaknya berhenti akan menelantarkan kita dengan masalah mental, rohani dan fisik yang tak terurus.Â
Sehingga kita tidak bisa diam menunggu begitu saja. Seperti halnya para tenaga medis di luar sana yang memiliki tugas penting yang mulia, kita juga memiliki tugas yang harus dikerjakan.Â
Pada akhirnya kehidupan akan Kembali normal, bumi membutuhkan kita untuk Kembali memutar roda dunia yang kita tinggalkan sekarang. Jadi tugas kita adalah: menjadi insan yang lebih baik saat nanti dunia Kembali normal, karena itu menjaga Kesehatan mental, rohani dan jasmani menjadi suatu hal yang penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Tubuh kita memiliki 2 bagian penting agar tetap bisa berfungsi dengan baik: fisik dan mental. Tanpa kita sadari Kesehatan Fisik dan mental kita secara tidak langsung terpengaruhi oleh rutinitas sehari-hari, seperti silkus bangun & tidur, waktu makan & olahraga bahkan refresing dan istirahat di akhir pekan itu sangat membantu.Â
Karena isolasi tentu rutinitas-rutinitas tersebut akan terganggu, yang berefek pada Kesehatan mental dan fisik kita. Lama-kelamaan mental dan fisik kita akan melemah tanpa kita sadari, semakin lama ditanggapi semakin susuah untuk diperbaiki.
Mental dan fisik merupakan satu kesatuan, menjaga yang satu berarti menjaga yang lain. Masing-masing bergantung satu sama lain, menciptakan keserasian dan cahaya dalam kehidupan.Â
Kita bisa saja langsung mulai memperbaiki keduanya, tapi tentunya akan lebih sulit terlebih jika kodisi keduanya sudah cukup rendah. Merawat Kesehatan mental rohani bisa dilakukan dengan Ibadah dan disertai mengatur cara berpikir serta mengatasi rasa gelisah dan kecemasan.Â
Memperbaiki Kesehatan mental itu hal yang sulit melihat otak seumber pikiran kita merupakan sesuatu yang rumit tuk dimengerti. Sedangkan aktivitas fisik dinilai lebih sederhana dan hasil nya bisa langsung terasa membuat otak menjadi lebih rileks. Kali ini aktivitas fisik jadi yang utama.
Jadi bagaimana memulainya? Sama seperti sebelumnya, kita mungkin sadar bahwa lingkungan terkadang menentukan kegiatan apa yang kita lakukan.Â