Mohon tunggu...
DW
DW Mohon Tunggu... Freelancer - Melihat, Mendengar, Merasa dan Mencoba

Setiap Waktu adalah Proses Belajar, Semua Orang adalah Guru, Setiap Tempat adalah Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mukjizat Itu Nyata

7 Juni 2024   09:08 Diperbarui: 7 Juni 2024   09:10 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari kisah itu saya memaknai, bisa jadi ikhitiar kita kesana kesini, approach sana sini, berangkat pagi pulang pagi, adalah naluri manusiawi kita, namuri kita bertahan di tengah ujian hidup, meskipun hanya berputar-putar di tempat, atau gaji hanya sekedar numpang lewat, namun kita berpikir hanya itu yang bisa kita lakukan. Kita mengharapkan bantuan dari manusia.

Namun, apakah kita sudah libatkan Allah? Apakah kita sudah sertakan Allah dalam tiap ikhitiar kita? Hal yang sama, Siti Hajar bolak balik dari bukit Shafa dan Bukit Marwah sebanyak 7 kali nampak seperti usaha yang sia-sia, namun yang membedakan adalah Siti Hajar melibatkan Allah, ia yakin dan percaya Allah akan selalu ada bersama ia dan Ismail, sehingga ditunjukanlah mukzijat itu. Dan mukzijat itu muncul di dekat mereka, muncul dari hentakan kaki mungil Ismail yang menghentak-hentak ke tanah.

Tidak ada yang tidak mungkin ketika kita sertakan dan libatkan Allah, setiap permasalahan hidup yang kita jalani, adalah sarana untuk kita berdialog dengan Allah. Bisa jadi selama ini kita merasa paling hebat dan lupa akan kebesarannya. Siti Hajar mempercayai rencana Allah meskipun situasinya sulit. Kepercayaan ini mengajarkan kita untuk senantiasa tawakkal (berserah diri) kepada Allah dan yakin bahwa Dia akan memberi solusi terbaik.

Saya mengalami mukzijat itu, saya merasakan ketika melibatkan Allah, semua menjadi mungkin.
Sesuatu yang dianggap tidak mungkin, ternyata bisa dan bahkan mampu dilakukan.

Buku Kisah Para Nabi: Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi Sejak Adam hingga Isa (2017) oleh Ibnu Katsir menjadi wasilah saya meyakini bahwa Allah selalu ada bagi hambanya yang meminta. 


Semoga bermanfaat

Salam hangat,

Dedy Wijaya


@deddywijaya57
deddywijaya57@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun