Mohon tunggu...
DW
DW Mohon Tunggu... Freelancer - Melihat, Mendengar, Merasa dan Mencoba

Setiap Waktu adalah Proses Belajar, Semua Orang adalah Guru, Setiap Tempat adalah Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bergeraklah Merawat Silahturahmi

8 Juli 2023   12:30 Diperbarui: 8 Juli 2023   14:29 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Moderate (stabil); kehidupan berjalan biasa, flat, normal. Siklus ini membuat kita lengah, merasa nyaman dan tidak ada perkembangan. Hidup hari ini untuk hari ini. Apa yang didapat hari ini, habiskan hari ini. Tidak ada investasi (harta atau ilmu).
Siklus ini sangat berisiko ketika ada gejolak, perubahan, kebijakan sedikit, kita langsung terkontraksi, ambruk ke bawah.

2. Contraction (menurun); Kehidupan kita terkontraksi oleh faktor luar; kehilangan pekerjaan, penurunan pendapatan tetap, gagal berbisnis, kesulitan yang berdampak pada kehidupan kita. Di masa ini kita dituntut berbenah, menyusun kembali prioritas hidup, membuang "lemak" yang menempel dan memperkuat pondasi diri (iman). Di siklus ini kita tidak boleh terlalu lama menagisi kondisi atau menyesali kesalahan, semakin kita berdiam diri, semakin terperosok jatuh.
Kita harus bergerak untuk mendapatkan momentum kebangkitan. Disiplin diri, kencangkan ikat pinggang, bangun mental dan kepercayaan diri. Tidak mudah membangun rasa percaya diri ketika posisi kita dirundung masalah, inilah ujian sesungguhnya, apakah kita memiliki mental quitter atau winner.

3. Reborn (bangkit); Ketika ada siklus di bawah, kita harus memperbanyak aktivitas yang bisa membawa kita bangkit. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan makin besar peluang menemukan momentum tersebut. Kondisi ini sangat rentan, lengah sedikit bisa-bisa kita kembali turun ke bawah. Kita harus "belief" dengan diri kita, jangan mudah berpuas diri, jangan buru-buru spending, simpan pendapatan kita. Akan banyak orang yang menganggap kita aneh, tutup telinga dari omongan orang, kita harus yakin dengan apa yang kita lakukan, terus jaga energi positif.

4. Peak (puncak); ini hasil akumulasi momentum reborn, hasil aktivitas-aktivitas yang kita lakukan. Tapi bukan jaminan sukses selamanya. Justru siklus ini menjadi ujuan kualitas diri kita. Bagaimana attitude kita? bagaimana kita menghargai orang lain? Banyak contoh, mereka yang ada di puncak kejayaan lalu tenggelam karna terbuai dengan eforia sesaat, seolah siklus ini jaminan kesuksesan selamanya.

Yang menarik dari penjelasan 4 siklus diatas adalah, kunci dari setiap siklus hanya satu, yaitu AKTIVITAS. 
Kita harus bergerak, lakukan sesuatu, jangan diam menunggu siklus kita berubah dengan sendirinya. Hal itu tidak akan terjadi, kita harus mengupayakannya dengan berkegiatan.

Kehidupan kita adalah tanggung jawab kita.

Empat siklus ini akan kita temui sepanjang kita hidup, tidak ada jaminan akan terus-terusan dalam kondisi peak, begitupun tidak selamanya kehidupan ini ada di bawah. Semakin kita matang, perubahan siklus ini semakin cepat, karena umumnya kita sudah mengetahui apa yang harus dilakukan menghadapi setiap siklus tersebut.

"Sehingga jika kita bergerak, secara jangka panjang trend pergerakannya naik, tidak flat apalagi decline"

Simple+moving+Average+UNTR
Simple+moving+Average+UNTR
"Inilah seninya, siapapun kita, ada di siklus apapun kehidupan kita saat ini, kita diberikan tanggung jawab yang sama, yaitu beraktivitas"

Meskipun butuh waktu memahami analogi ini, tapi saya setuju, kita wajib beraktivitas.

Saya percaya saat kondisi tidak ideal, tekanan ekonomi, utang, dan masalah lainnya, kita hanya menemukan harapan ketika kita bergerak. Jika kita "mager", merasa tidak mood, jangankan solusi, harapan saja tidak terlihat. Bisa jadi pasangan kitapun malas mendekat. Harapan akan mendatangkan solusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun