Mohon tunggu...
DW
DW Mohon Tunggu... Freelancer - Melihat, Mendengar, Merasa dan Mencoba

Setiap Waktu adalah Proses Belajar, Semua Orang adalah Guru, Setiap Tempat adalah Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suka yang Baru, Tapi Kok Ya Males

19 Desember 2022   15:38 Diperbarui: 22 Desember 2022   11:12 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tau gak sih kalau otak kita merespon HAL HAL BARU lebih cepat dari pada hal-hal yang sama dan berulang?


Misal, ketika kita mencoba melakukan hal baru, belajar menyetir mobil atau bermain gitar, atau apapun itu, otak kita akan lebih fokus menyerap informasi baru, otak akan mencoba menangkap setiap informasi yang ada, termasuk yang ditangkap oleh panca indera untuk merangkai sensor baru yang sebelumnya tidak ada. 

Dan seiring pola-pola ini tersusun, maka syaraf-syaraf yang ada di jaringan otak akan otomatis mengirim sensor yang tanpa kita sadari kita mampu menyetir mobil dengan lancar, seolah body mobil itu telah "menyatu" dengan seluruh panca indera kita, ataupun kita mampu memetik kunci gitar dengan tepat, tanpa butuh waktu mengingat kembali posisi jari kita. Ketika kita berhasil menguasai kemampuan baru, pola syaraf akan terbentuk dan menguat. 

Apalagi jika keterampilan itu kita suka, maka proses penguatan memori semakin paten, karena ada zat dopamin yang membuat perasaan senang.

Informasi dan pola yang terbentuk ini tidak akan bisa lenyap dengan sendiri, kecuali ada gangguan syaraf secara medis, seperti stroke yang membuat fungsi otak tidak mampu memerintah syaraf untuk mengirim sinyal. Informasi dan pola yang ada dalam otak kita bisa kapan saja kita panggil kembali, contoh saja, saya dulu sering naik motor vespa tua milik pakde, yang masih pakai sistem perseneling di stang motor, dan rem di kaki. 

Saya masih ingat awal-awal belajar, bolak balik jatuh, bolak balik motor itu loncat karena tidak seimbang antara gas dan kopling. Dan setelah hampir 20 tahun, saya coba kembali naik vespa yang sama, dan ternyata saya masih bisa dan tidak butuh waktu lama untuk bisa lancar mengendarainya.

Hal ini menandakan bahwa keterampilan yang sudah terekam di otak akan tersimpan.

Otak kita juga mudah terstimulus oleh kata yang mengandung konotasi kata "Baru", misal Produk Baru, Harga Baru, Fitur Baru.. dan lainnya, maka status otak kita berubah, menjadi status yang siap menyerap segala informasi.
Maka tidak heran jika kata "Baru" sering dipakai dalam menarik orang dalam dunia penjualan.

Sulitnya Membangun Aktivitas Baru.

Nah akhir tahun ini biasanya kita suka membuat janji diri, bahasa kerennya resolusi.

Kita dengan segala niatnya merancang dan menuliskan resolusi untuk menjadi pribadi yang se-ideal yang kita mau.

Ada yang menulis mau turun 20 Kg, atau mau rajin olahraga, rajin sholat subuh, ataupun berhemat dan menabung.

Tapi sering sekali resolusi hanya menjadi resolusi, hanya sedikit orang yang konsisten dan berhasil sepanjang tahun melakukannya.

Tenang, anda gak sendiri, saya juga termasuk :)

Biasanya membangun aktivitas baru membutuhkan upaya extra, terlebih diawal-awal karena belum ada "efek senang" yang kita dapatkan. Zat Dopamin harus dirangsang dengan suasana hati yang tenang dan biasanya butuh waktu. 

Jadi saat anda bangun pagi untuk berolahraga, paksa fisik anda untuk bergerak, karena belum ada koneksi dan pola yang terbentuk. Semakin rutin kita lakukan akan ada pola yang terbentuk secara otomatis, ada efek "candu" yang dikeluarkan endorpin dan membuat kita selalu ingin mengulang. Penting sekali membangun repitisi dan membangun memori yang kuat untuk bisa direkam oleh otak kita.

Jadi sadari bahwa kegiatan baru diawal-awal akan terasa berat, akan ada bisikan hati untuk menunda, karena fisik kita belum terbiasa, alhasil lebih cepat cape dan merasa cepat bosan.

Lakukan bertahap dan jadikan "Me Time" Anda.

Saya sedang menikmati kegiatan baru dipagi hari, yaitu berjalan 10000 langkah. Apakah selalu berhasil? Gak.. lebih banyak magernya.

Tapi saya berusaha merangsang otak saya untuk membuat aktivitas ini menjadi pola yang kuat, sehingga ketika saya absen jalan pagi, ada perasaan yang kurang atau fisik yang merasa gak fit. Saya berusaha menjadikan ini menjadi "Me Time", jadi saya bisa berjalan sambil mendengarkan review buku di Youtube ataupun mendengarkan podcast. Lumayan untuk self improvement 45 menit setiap hari.

Terdengar asyik dan mudah ya? Kenyataannya susah.. buat mulai bersiap jam 06.00 lengkap dengan OOTD jalan pagi aja susahnya minta ampun, ada perasaan males yang harus dilawan. 

Semoga bisa tercipta pola yang kuat dan bisa jadi aktivitas yang bermanfaat,
Bismillah 2023 turun 15 KG :)

Semoga bermanfaat ya teman-teman

Salam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun