Tidak ada.. yang ada cuma ngomongin orang lain, ngomongin tetangga, istri orang, mobil orang, dan lain-lain..
Memang saat ngumpul dan bercanda bisa menghilangkan kejenuhan, tetapi setelah ngumpul koq ya makin jenuh ya?
Saya suka mengamati orang, saya tertarik dan senang mempelajari karakter orang, itulah mengapa saya lebih senang memperhatikan gaya orang bicara, tatapan mereka ketika mereka bercerita, sampai gesture berjalan mereka.Â
Kebanyakan teman-teman yang mengalami WFH pun saat ini sedang bingung. Mau cari pendapatan lain, tapi gak tau caranya. Mau buat usaha tapi bingung modal dan usaha apa?
Intinya mereka pun sama, sama-sama bingung. Jadi jika brainstorming dengan teman-teman tetangga yang notabene mereka adalah karyawan yang di WFH-kan saya jamin idenya belum matang dan masih sangat mentah.
Jadi di saat WFH seperti ini, mencari kesibukan harus pilih-pilih lawan bicara, anda harus hemat ide anda, hemat waktu anda.
Harus mencari lawan yang memiliki sense of business yang kuat, memahami apa yang market butuhkan. Bukan hanya pepesan-kosong.
Menariknya adalah, orang-orang yang punya ide bisnis kuat, punya channeling yang kuat, umumnya tidak suka diajak ngumpul-ngumpul, mereka lebih senang bekerja dengan senyap, tidak berisik apalagi sudah rame berisik pula.
Kalau mencari kesibukan dengan ajakan ngumpul-ngumpul.. waah lama-lama anda akan terjebak dikondisi "kalau diajak gak datang gak enak.."
Kelemahan orang Indonesia yang budaya basa-basinya kuat adalah 'Gak Enak-an'.
Gak enak ah.. nanti dibilang sombong..
Gak enak ah.. nanti kita dibicarakan kalau gak ikut hadir..
Ya terus aja begitu, selesai WFH anda akan terlatih dan menjadi ahli, ahli ngerumpi.