Beruntung, penampilan yang kurang maksimal dari pemain-pemain yang sebetulnya diharapkan dapat menjadi andalan Timnas Indonesia kemudian diganti Shin Tae-yong dengan pemain-pemain yang masih fokus untuk kebutuhan tim, bukan untuk promosi diri di bursa transfer.
Shin Tae-yong yang konon masih ada yang menganggap dirinya menganak-emaskan beberapa pemainnya yang dua diantaranya adalah Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri, pada kenyataannya tidak demikian.
Kedua pemain itu mulai kehilangan tempat di Piala AFF 2022, dan digantikan pemain seperti Dendy Sulistyawan, Saddil Ramdani, dan kini di uji coba kontra Burundi leg 1 ada Stefano Lilipaly dan Yakob Sayuri.
Keberadaan Stefano Lilipaly pasca-drama pemanggilan pemain Indonesia ke FIFA Matchday kontra Burundi, membuktikan Shin Tae-yong seorang gentle man. Bahkan, dia langsung menurunkan Lilipaly sebagai starter pada laga kontra Burundi, Sabtu (25/3) lalu.
Begitu pun dengan Yakob Sayuri yang awalnya diproyeksikan sebagai alternatif bek kanan Asnawi Mangkualam--konon juga anak emas lainnya Shin Tae-yong--seperti di Piala AFF 2022, kemudian menjadi penyerang sayap kanan saat kontra Burundi.
Padahal, posisi penyerang sayap kanan biasanya diisi antara Egy, Witan, atau Saddil. Dua nama terakhir masih ada di barisan skuad yang dipanggil untuk FIFA Matchday kontra Burundi, sedangkan Egy digantikan Lilipaly.
Artinya, Shin Tae-yong berusaha memberikan kesempatan sama kepada semua pemain terbaik Timnas Indonesia. Bahkan, tugas menjaga gawang 'Merah Putih' tidak hanya dibebankan kepada Nadeo Argawinata, melainkan juga dapat dijaga Syahrul Trisna Fadillah.
Mereka pun bisa dikatakan dapat menjawab kesempatan tersebut dengan cukup baik.
Meski begitu, hasil kemenangan 3-1 atas Burundi di leg 1 bukan hanya karena permainan Timnas Indonesia yang kembali menjadi kesatuan seperti kala menghadapi Curacao, melainkan Burundi juga mirip seperti Curacao di leg 1 saat itu, yakni masih meraba-raba permainan Timnas Indonesia.
Alhasil, Burundi terintimidasi di babak pertama. Barulah, mereka seperti mulai tahu bahwa permainan Indonesia tidak sesemenjana peringkat FIFA-nya. Sehingga, sejak awal babak kedua, Burundi mulai terus mencari cara agar dapat mencetak gol dan akhirnya berhasil.
Hanya saja, Burundi yang punya beberapa pemain yang berkarier di Eropa, masih belum seperti Curacao yang mampu beradu taktik dengan Indonesia dan merebut kontrol permainan atas tim tuan rumah.