Ditambah, sekurang populernya Liga Portugal, tetap saja, mereka adalah tim yang sudah berpengalaman dalam bersaing di kompetisi Eropa dan menghadapi situasi sulit, yakni melawan tim yang lebih diunggulkan daripada mereka.
Maka dari itu, sama seperti yang dilakukan City musim ini, bahwa jika Arsenal ingin mengeliminasi tim-tim yang punya organisasi bertahan yang bagus, maka mereka harus mempunyai striker jempolan yang dapat mengonversikan peluang-peluang ganteng yang diberikan pemain seperti Bukayo Saka, Leandro Trossard, hingga sang kapten Martin Odegaard.
Apa iya, mereka sudah puas dengan Eddie Nketiah?
Bahkan, striker yang suka berselebrasi ala orang menelepon itu bisa saja musim depan akan kalah bersaing dengan striker yang dipinjamkan Arsenal ke Stade Reims, Folarin Balogun.Â
Bisa saja, Balogun akan mengikuti jejak William Saliba, yakni menjadi pemain inti Arsenal usai menjalani masa pengujian mental dan kualitas bermain di klub Ligue 1 Prancis.
Meski begitu, seharusnya Arsenal dapat menghadirkan striker matang yang siap pakai dan siap dituntut mencetak banyak gol, apabila orientasi mereka kini tidak hanya menjadi pengganggu Man City di Liga Inggris.
Bila mereka sungguh ingin menjadi perebut gelar juara Liga Inggris secara reguler bersama City, MU, dan bisa saja Liverpool dan Chelsea akan tampil lebih waras musim depan, maka Arsenal wajib mendatangkan striker nomor 9 yang matang seperti Victor Osimhen.Â
Ditambah lagi, Arsenal hampir pasti mengamankan tiket Liga Champions musim depan, maka mereka harus menaikkan level mereka dari yang sekadar adiknya City, menjadi teman sekelas City.
Dan, penaikan level itu harus ditunjang dengan keberadaan kualitas pemain yang mampu efektif mencetak gol penting bagi Arsenal, agar dapat tetap menang meski dengan skor tipis.
Jadi, itulah sulitnya menjadi tim seperti City. Bisa menguasai permainan namun juga harus efektif dalam mencetak gol. Itu pun masih belum tentu berbuah juara Liga Champions. Setidaknya sampai tulisan ini dibuat.
Malang, 17 Maret 2023
Deddy HS.