Hanya saja, selayaknya junior, adik tingkat, atau pun adik seperguruan, biasanya masih banyak celanya. Jangankan si adik, sang kakak saja pun masih ada titik lemahnya.
Itulah kenapa, sejauh ini City masih belum bisa menaklukkan misi besar mereka yakni juara Liga Champions bersama Pep Guardiola, dikarenakan ada kepingan hilang dari timnya Guardiola selama mereka sangat dominan di kompetisi domestik.
Bila Guardiola selalu menyebut keberhasilannya di Barcelona taklepas dari keberadaan talenta luar biasa Lionel Messi, maka secara umum pada timnya Guardiola terutama di City adalah perlunya pemain yang bikin geleng-geleng kepala karena faktor kehebatannya yang di atas rata-rata.
Minimal hingga musim ini belum berakhir, kita bisa melihat bersama bahwa yang membuat City makin matang dibanding Arsenal adalah dengan keberadaan talenta hebat pada Erling Haaland.Â
Tidak perlu dijelaskan panjang-lebar, karena sudah bisa dilihat buktinya dengan kemampuannya mencetak gol di musim pertamanya bersama tetangga berisiknya Manchester United.
Di Liga Inggris, Haaland sudah mencetak 28 gol ketika liga baru berjalan 27 pekan. Di Eropa, dia sudah mencetak 10 gol saat kompetisi UCL baru menuntaskan babak 16 besar, alias delapan laga yang enam diantaranya dia mainkan. Padahal, sekali lagi, ini baru musim pertamanya di City.
Lalu, apakah Arsenal punya pemain seperti Haaland?
Tidak punya.
Ketika kemampuan membangun serangan dan menciptakan peluang sudah dapat dianggap setara dengan City, namun kemampuan menyelesaikan peluang untuk menjadi gol itulah yang masih menjadi pekerjaan rumah Arsenal.
Arsenal musim ini selayaknya City yang pernah tanpa striker nomor 9 murni. Terutama musim lalu, ketika Sergio Aguero pergi dari Etihad Stadium.
Bahkan, sebetulnya Aguero merupakan striker nomor 9 yang modern, karena tidak hanya mengandalkan perannya sebagai pencetak gol di dalam kotak penalti, namun juga dapat membangun serangan transisi dari tengah lapangan selayaknya striker palsu yang dipopulerkan Lionel Messi di Barcelona oleh Guardiola.
Tanpa Aguero, City kelimpungan dalam urusan mencetak gol, meskipun tetap di atas rata-rata tim lain di Liga Inggris.Â