Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Alasan Timnas Indonesia Wanita Bisa Mainkan Serangan Balik Idaman Shin Tae-yong

28 Februari 2023   22:07 Diperbarui: 1 Maret 2023   07:19 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laga timnas putri Indonesia vs Arab Saudi di Stadion Prince Mohamed bin Fahd, Arab Saudi, Kamis (23/2/2023) malam WIB. Laga tersebut berakhir dengan skor imbang 1-1 | Tangkapan layar akun Twitter

Pada Minggu malam WIB, 26 Februari 2023, tim nasional (Timnas) Indonesia Wanita beruji coba dengan Timnas Arab Saudi Wanita di Stadion Prince Mohamed bin Fahd, Dammam. Pertandingan Indonesia vs Arab Saudi tersebut merupakan agenda FIFA Friendly Match untuk kategori wanita yang digelar di pekan terakhir Februari 2023.

Indonesia vs Arab Saudi berlangsung dua kali dengan yang pertama, tim 'Garuda Pertiwi' mengenakan seragam kandang 'Merah-Putih'. Hasilnya, Indonesia vs Arab Saudi leg 1 berakhir 1-1. Gol-gol di laga tersebut dicetak Baiq Aminatun juga untuk Indonesia, dan Lana Abdulrazak untuk Arab Saudi.

Kemudian, di leg 2, Indonesia yang mengenakan seragam tempur putih-hijau kemudian berhasil menang dengan skor 1-0. Gol semata wayang dicetak pemain asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Baiq Amiatun Shalihah alias Amy.

Gol tersebut kemudian menjadi perbincangan warganet (netizen) Indonesia, terutama di kolom komentar unggahan PSSI di akun Instagram resminya pada cuplikan gol Amy. Ya, gol tersebut lahir dari skema serangan balik dari tim asuhan Rudy Eka Priyambada.

Satu tendangan, dan langsung berbuah gol untuk membawa Indonesia unggul atas tuan rumah. Efektivitas serangan ini dan akurasi tendangan Amy membuat warganet merasa inilah yang dibutuhkan tim nasional Indonesia pria. Terutama, yang diinginkan Shin Tae-yong seperti ketika ia melatih Timnas Korea Selatan dan mengalahkan Jerman di babak grup Piala Dunia 2018 Rusia.

Berkaca pada hasil Piala AFF 2022 yang berakhir dengan kegagalan Timnas Indonesia pria melaju kembali ke final seperti edisi sebelumnya, membuat Shin Tae-yong maupun warganet sepakat bahwa kekurangan penggawa timnas adalah efektivitas serangan yang dapat membuahkan penyelesaian akhir yang klinis. Hal ini sangat dibutuhkan jika menghadapi tim kuat dan harus bermain dengan taktik bertahan lalu mengincar serangan balik.

Tetapi, mengapa hal itu tidak bisa dijalankan oleh tim pria tatkala mereka sebetulnya telah mempunyai liga yang tiap tahun selalu bergulir dibandingkan yang wanita--terutama Liga 1.

Pencetak gol Timnas Indonesia Wanita, Baiq Aminatun (kiri) berduel dengan pemain Timnas Arab Saudi Wanita, Minggu, 26 Februari 2023 (Instagram/pssi)
Pencetak gol Timnas Indonesia Wanita, Baiq Aminatun (kiri) berduel dengan pemain Timnas Arab Saudi Wanita, Minggu, 26 Februari 2023 (Instagram/pssi)

Alasan utama yang mendasari perbedaan pesepak bola pria dengan wanita di Indonesia adalah faktor latihan yang berdasarkan stereotip--jika tidak bisa dianggap stigma. Stereotipnya adalah wanita tidak atau belum bisa bermain sepak bola, maka mereka harus rutin berlatih teknik-teknik dasar, salah satunya adalah menendang bola.

Menendang bola ini bisa dikategorikan untuk mengoper maupun untuk menendang bola ke arah gawang alias mencetak gol. Teknik menendang bola untuk mengoper bukanlah hal gampang, baik untuk operan mendatar maupun operan melambung.

Perlu akurasi dan daya yang tepat untuk menciptakan pergerakan bola dan titik jatuh yang sesuai target. Itulah mengapa, ketika seseorang termasuk wanita dinilai tidak atau belum bisa bermain sepak bola, maka itulah yang terus dilakukan terlebih dahulu.

Hingga kemudian dilanjutkan dengan menendang bola untuk mencetak gol. Latihan ini akan terus dilakukan karena berangkat dari penilaian tersebut.

Bentuk latihan tersebut juga berangkat dari penilaian lainnya yakni wanita cenderung lemah dibandingkan pria, maka jika mereka bermain sepak bola, yang diutamakan bukan kekuatan melainkan keterampilan. Inilah mengapa, pesepak bola wanita cenderung seperti sudah terbiasa melakukan keputusan-keputusan spekulatif dalam membangun serangan dan mengeksekusi peluang, karena yang dibutuhkan pada situasi sulit bukanlah kekuatan melainkan keterampilan.

Salah satunya seperti gol tendangan jarak jauh Amy. Tentu, warganet Indonesia seharusnya masih ingat dengan gelaran Piala AFF U-18 Wanita 2022 yang digelar di Palembang? Gol-gol Indonesia di turnamen itu pun sebetulnya cenderung spekulatif, mirip dengan Amy yang mencetak gol dari luar kotak penalti.

Hal itu sebetulnya sering dilakukan para pesepak bola wanita, bahkan pernah sering dilakukan pada dekade 2000-an akhir hingga 2010-an awal di sepak bola wanita Eropa dan dunia. Apa penyebabnya? Faktor tinggi badan penjaga gawang, dan keberanian kiper wanita untuk melompat tinggi atau meregangkan tubuhnya secara maksimal untuk menjangkau bola kala itu masih minim.

Di level Eropa dan dunia saat ini, kiper wanita sudah 11-12 dengan kiper pria, maka gol-gol spekulatif mulai jarang terjadi. Kecuali, jika ada momentum serangan balik seperti yang dialami Indonesia, dan pada situasi tersebut, pemain bertahan lawan gagal menutup ruang tembak hingga membuat si penyerang dapat lebih mudah untuk mengarahkan bola ke titik terjauh dari jangkauan kiper.

Maka, dapat disimpulkan bahwa wanita di dalam sepak bola cenderung mengutamakan keterampilan, dibanding kekuatan. Sehingga, ketika mengeksekusi bola, masih mengutamakan akurasi dibandingkan daya luncur bola ke target. Tentu, penilaian sederhana ini masih cenderung hanya berlaku di tataran Indonesia dan Asia yang belum semua ekosistem sepak bola wanitanya tumbuh-kembang dengan baik.

Hal ini seperti kala sepak bola wanita dunia berproses, sebelum kini sudah hampir tidak berbeda dengan sepak bola pria, yakni mampu memadukan keterampilan dengan kekuatan di permainan sepak bola profesional. Jadi, jangan heran kalau melihat pesepak bola wanita Eropa dan dunia yang cantik-cantik itu kini bisa berlari dengan cepat, menggiring bola dengan lihai, dan bisa menendang bola dengan akurasi tinggi ke gawang lawan.

Lalu, bagaimana dengan pesepak bola pria di Indonesia? Mungkin, jika akar masalahnya diperbaiki, maka mereka bisa seperti pesepak bola wanitanya, yakni berangkat dari proses belajar menendang dan mengontrol bola dengan benar, kemudian menggiring bola. Bukan dibalik.

Jadi, tetap semangat sepak bola negeriku!

Malang, 28 Februari 2023

Deddy HS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun