Suatu hari, saya menemukan suatu komentar dalam satu kalimat yang singkat dan padat yang kalau diterjemahkan oleh Google kurang-lebih artinya begini, "Seandainya, dia (perempuan) tidak tergila-gila dengan uang."
Apa konteks dari kalimat tersebut?
Komentar itu berasal dari sebuah tayangan pendek di kanal Youtube yang menampilkan cuplikan adegan dua tokoh, sepasang laki-laki dan perempuan, yang konon kabarnya disebut-sebut sebagai jodoh di layar lebar. Persis dengan Shah Rukh Khan dan Kajol di Bollywood.
Bedanya, ini di Asia sebelah lain, dan tentu saja pamor mereka lebih dulu melejit dibanding SRK dan Kajol. Setidaknya, kalau tolok-ukurnya di masyarakat Indonesia. Terutama, di sekitar Rukun Tetangga tempat tinggal saya semasa kecil hingga remaja.
Selebritas manis-manis dari India populer pada dekade 1990-an akhir dan 2000-an awal. Tentu, yang saya maksud adalah generasi Shah Rukh Khan, Salman Khan, Aamir Khan, hingga Hrithik Roshan. Dan, perempuannya adalah Kajol, Aishwarya Rai, Rani Mukherjee, hingga yang paling muda dan terlihat menjadi 'angin segar' bagi kaum Mas-mas saat itu adalah Priyanka Chopra.
Sedangkan, selebritas dari negara Asia yang terdapat sepasang aktor-aktris tampan dan cantik yang saya maksud sudah muncul dan tenar sejak 1990-an awal. Bahkan, yang laki-laki sudah mulai muncul sebelumnya, yakni dekade 1980-an akhir.
Lalu, si perempuan mulai menancapkan kuku-kuku lentiknya di dunia hiburan pada 1990-an awal yang artinya, setelah dia pernah menikah pada pertengahan dekade 1980-an. Kala itu, ia masih 20-an tahun, dan mulai berkarier di dunia hiburan setelah bercerai dalam pernikahan yang hanya berlangsung satu tahun.
Ia pun kemudian pernah menikah lagi pada pertengahan dekade 2010-an, yang artinya usai pensiun sebagai aktris pada 2007. Sekali lagi, ia bercerai setelah sekitar satu tahun menikah. Dari sinilah, ia kemudian hidup sendiri hingga usianya kini sudah 60 tahun. Beberapa tahun lebih tua dari Ibu saya.
Namun, karena dia orang kaya, maka penampilannya masih bisa disebut terjaga sekalipun sudah bukan lagi pelaku aktif di dunia hiburan. Ditambah, ia tidak tercatat punya anak di Wikipedia, maka penampilannya terlihat berbeda dengan perempuan-perempuan yang sudah punya riwayat melahirkan anak. Setidaknya, ini opini saya dalam memandang fisik perempuan.
Lalu, dari riwayat hidup dia yang sedemikian rupa maka konteksnya akan menyambung dengan kalimat pedas level 1 triliun cabai rawit yang saya ungkap sebelumnya. Sekalipun saya bukan orang tersebut, bukan saudaranya, bukan perempuan, atau bukan pula penggemarnya--karena jelas saya belum menjadi Mas-mas atau pun Bapak-bapak muda di era dia masih bisa beradegan lari dan melompati mobil properti syuting, tetapi saya merasa komentar itu sangat menyebalkan.