Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dramatis, Irfan Jaya Menjadi Aktor Utama Kemenangan Timnas Indonesia

20 Desember 2021   01:01 Diperbarui: 21 Desember 2021   10:24 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Statistik keseluruhan. Sumber: via Google/search: aff cup

Secara posisi pemain, Indonesia terlihat akan memainkan formasi 3-5-2, alih-alih 5-3-2. Hal ini pun dipertegas setelah permainan di babak kedua dimulai.

Fachruddin Aryanto, Alfeandra Dewangga, dan Elkan Baggott mengisi tiga bek tengah. Tetapi, Asnawi dan Pratama cenderung naik lebih ke depan, alih-alih sejajar dengan tiga bek tengah. Inilah yang tidak tertebak.

Artinya, pergantian pemain yang melibatkan Ramai Rumakiek dan Elkan tersebut bukan untuk bermain bertahan, melainkan upaya meladeni permainan terbuka Malaysia. Caranya yaitu menambah bek tengah lalu menaikkan bek sayap sejajar dengan lini tengah.

Gaya bermain terbuka dari Malaysia kemudian menjadi momentum bagi Indonesia untuk menjauhkan keunggulan. Tendangan dari Pratama Arhan di luar kotak penalti sukses menghujam gawang Khairul Fahmi Che Mat.

Skor berubah menjadi 1-3, sekaligus membuat Indonesia mulai mengajak Vietnam berlomba untuk memperebutkan status juara grup. Mereka juga sedang bermain melawan Kamboja di Bishan Stadium.

Tentu, bagi penonton Indonesia, ini adalah pemandangan yang luar biasa emosional. Bahkan, bisa saja mengalahkan sensasi gejolak emosional saat menonton Drama Korea.

Penonton awalnya marah akibat kesalahan sapuan bola Irfan Jaya yang mengarah ke kaki Kogileswaran Raj dan menjadi gol pemecah kebuntuan bagi Malaysia. Namun, kemudian penonton bisa bersorak gembira setelah Indonesia unggul jauh dari Malaysia.

Tertinggal 1-3 adalah mimpi buruk bagi Malaysia. Permainan mereka menjadi kurang terorganisasi, meski penguasaan bola mereka meningkat.

Berbeda dengan Indonesia yang cenderung berupaya memanfaatkan situasi serangan balik yang mereka dapatkan, meski juga kurang efektif. Hanya saja, mereka terlihat lebih tenang dibanding pasukan Harimau Malaya.

Shin Tae-yong pun mampu membaca situasi itu dengan memasukkan Evan Dimas menggantikan Rachmat Irianto. Masuknya Evan Dimas membuat Malaysia makin kebingungan dalam membaca permainan.

Karena, Indonesia tidak terlihat mengendurkan serangan, melainkan menambah pemain bertipikal menyerang. Padahal, Indonesia sudah unggul jauh, dan mereka sebenarnya sudah punya peluang ke semifinal lebih besar daripada Malaysia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun