Alhasil, Rossi harus gigit jari. Meski sebenarnya, dia juga cenderung "dipersilakan" oleh semua pembalap, setelah start dari posisi paling belakang.
Tiap putaran, dia bisa melewati pembalap lain. Tentu, karena dia juga punya kecepatan yang bagus untuk mengejar posisi depan. Namun sayangnya, jaraknya dengan tiga pembalap Spanyol tersebut sudah sangat jauh. Itu yang membuat upaya 'comeback'-nya gagal berbuah manis.
Apakah ini juga akan kembali terjadi untuk usaha podium ke-200?
Sebenarnya, Rossi justru bisa memenangkan balapan. Dengan begitu, dia akan jauh dari kepentingan duel antara empat pembalap tadi.
Finis kedua dan ketiga yang diraih antara Bagnaia atau Miller, bukan suatu permasalahan. Asalkan, Quartararo di belakang mereka dan Morbidelli juga tidak mampu berbuat banyak untuk pertarungan titel terakhir di kelas primer tersebut.
Begitu juga bagi Martin kalau dia akhirnya harus puas finis di posisi keempat atau kelima. Itu sudah cukup, jika Bastianini hanya mampu finis paling maksimal posisi ketujuh.
Jadi, melihat Rossi finis podium ke-200 sebenarnya bisa. Asalkan target dan upayanya ditingkatkan.
Lagipula, Rossi juga sudah menunjukkan usaha terbaik untuk balapan di seri pamungkas ini. Dia berhasil memulai balapan dari posisi ke-10.
Itu adalah posisi terbaiknya sejak GP Silverstone 2021. Artinya, Rossi punya modal cukup bagus untuk upaya memperjuangkan finis podium.