Bermain di kandang, Emirates Stadium (19/10), Arsenal diprediksi akan menang atas Crystal Palace. Tentu, ada beberapa faktor yang menyertai.
Faktor tuan rumah, membuat Arsenal pasti akan bermain lebih baik dari laga sengit saat bertandang ke markas Brighton & Holve Albion. Kemudian, Arsenal diprediksi masih bisa mempertahankan cara bermain yang mereka tunjukkan sebelum jeda internasional.
Faktor lawan yang dalam tren sulit menang juga menjadi alasan jika Arsenal patut memetik poin penuh di laga ini. Apakah bisa?
Sebenarnya, Arsenal dikatakan mampu memulai laga dengan cukup baik. Bahkan, mereka bisa unggul cepat di menit ke-8 lewat gol yang dicetak Pierre-Emerick Aubameyang.
Sayangnya, sejak itu Arsenal tidak bisa mencetak gol. Mereka malah bermain bertahan, dan terus diserang oleh tim tamu. Skor 1-0 bertahan sampai babak pertama usai.
Pada babak kedua, Arsenal kembali tertekan dengan upaya Crystal Palace mencari gol penyeimbang. Dan, anak asuh Patrick Vieira berhasil mencetak gol lewat kerja sama Jordan Ayew dan Christian Benteke.
Benteke yang merupakan mantan penyerang Liverpool itu berhasil membuat skor sama kuat, 1-1, di menit 50. Di sinilah Arsenal mulai tersadar, bahwa mereka dalam bahaya.
Mikel Arteta pun mulai melakukan pergantian pemain, termasuk sebelum gol itu terjadi, Arteta sudah mengganti Bukayo Saka dengan Albert Sambi Lokonga. Dengan pergantian itu, Martin Odegaard menjadi gelandang serang setelah di babak pertama bermain sejajar dengan Thomas Partey.
Namun, pergantian itu terasa belum cukup untuk membuat Arsenal menggaransi kualitas serangan yang efektif. Di menit 67, Alexandre Lacazette masuk menggantikan Odegaard.