Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Piala Sudirman 2021, Tim Indonesia Juara Grup C

29 September 2021   20:55 Diperbarui: 29 September 2021   21:30 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Statistik menunjukkan Anthony Ginting tidak dalam permainan yang bagus. Sumber: via match-centre.bwfbadminton.com

Laga terakhir di grup C berlangsung seru, karena mempertemukan dua tim terbaik, Indonesia dan Denmark. Dua tim ini bermain di lapangan 1, sedangkan lapangan 2 diisi oleh pertandingan antara tim Kanada vs tim 'National Badminton Federation of Russia' (NBFR/Rusia).

Dua tim tersebut adalah tim yang pernah menjadi bulan-bulanan di laga pertama. Kanada dihajar 0-5 oleh Denmark, sedangkan NBFR dibekuk Indonesia dengan skor sama.

NBFR kemudian mencoba memperbaiki performa dengan sedikit mempersulit Denmark. Walau akhirnya, Denmark keluar sebagai pemenang dengan skor 4-1.

Penanjakan performa justru terjadi pada Kanada. Mereka mampu membuat Indonesia hampir saja membuang kesempatan untuk bersaing sengit dengan Denmark dalam perebutan juara grup.

Beruntung, Indonesia masih punya kartu As dalam skuad ganda campuran, yaitu Rinov Rivaldy dan Pitha Haningtyas Mentari. Merekalah yang membuat skor akhir menjadi 3-2 untuk membuat Indonesia masih punya peluang untuk menjadi juara grup, selain lolos ke babak perempat final.

Indonesia harus bersusah-payah kalahkan Kanada. Sumber: Twitter.com/INABadminton
Indonesia harus bersusah-payah kalahkan Kanada. Sumber: Twitter.com/INABadminton

Akibat pertandingan itu, Indonesia mulai perlu berbenah. Ditambah, lawan selanjutnya adalah Denmark.

Denmark sejauh ini masih mampu mempertahankan citra sebagai negara Eropa yang tangguh di cabang bulutangkis. Mereka pun terkadang masih terlihat punya kelebihan yang bisa membuat Indonesia kesulitan.

Memang, target lolos ke perempat final sudah tercapai, tetapi menjadi juara grup akan membuat langkah Indonesia jauh lebih baik. Terutama dalam segi mentalitas.

Itu sangat penting untuk modal menghadapi tim-tim di fase gugur. Mereka tentu akan menghadapi tantangan yang lebih sulit dibanding saat di fase grup.

Tanda-tanda bahwa Indonesia masih punya kelemahan kemudian terlihat saat melawan Denmark. Salah satunya adalah kesulitan untuk mendominasi lawan.

Itu sudah terlihat saat pertandingan pembuka mempertemukan Marcus Gideon/Kevin Sukamuljo dengan Mads Pieler Kolding/Frederik Sogaard. Di atas kertas, The Minions diprediksi dapat menang, tetapi di lapangan keduanya masih dipersulit oleh lawan.

Pada gim pertama, Marcus/Kevin unggul tipis 21-19. Namun, di gim kedua, Marcus/Kevin cenderung lebih baik dengan keunggulan 21-15, sekaligus menang 2-0 (straight game) atas Kolding/Sogaard.

Dengan begitu, lewat sektor ganda putra, Indonesia berhasil mendulang skor 1-0. Ini adalah modal bagus untuk berharap pada pertandingan kedua, Indonesia makin percaya diri.

Putri Kusuma Wardani kemudian menjalani tugasnya dalam memperebutkan skor lewat sektor tunggal putri. Dia berhadapan dengan Mia Blichfeldt yang merupakan salah seorang tunggal putri andalan Denmark.

Sayangnya, pada gim pertama Putri KW seperti tampil tertekan dari Mia. Dia pun harus mengakui keunggulan Mia dengan skor 11-21.

Pada gim kedua, Putri KW terlihat bangkit. Kemenangan 21-16 menjadi sangat penting di gim ini, untuk mempertahankan asa Indonesia bisa kembali menaklukkan wakil Denmark.

Namun, di gim ketiga, Putri KW kembali terlihat terkunci oleh permainan yang diusung Mia. Bahkan, Mia kembali unggul jauh dari Putri yang membuat skor akhir di gim ketiga menjadi 14-21.

Sedikit lebih baik dari gim pertama, tetapi itu belum cukup untuk mencegah Denmark menyamakan kedudukan tim menjadi 1-1.

Statistik Putri KW dan Mia di laga penentuan sektor tunggal putri. Sumber: via match-centre.bwfbadminton.com
Statistik Putri KW dan Mia di laga penentuan sektor tunggal putri. Sumber: via match-centre.bwfbadminton.com

Laga ketiga kemudian menyajikan pertarungan antara Anthony Sinisuka Ginting vs Anders Antonsen. Walaupun tanpa Viktor Axelsen, Antonsen juga bukan lawan mudah bagi Anthony.

Gambaran itu kemudian terbukti di lapangan, karena Anthony Ginting kesulitan membendung Antonsen. Kekalahan straight game kembali ditelan Indonesia di sektor tunggal, dengan pencapaian yang menyedihkan, karena Anthony kalah telak 9-21 dan 15-21.

Statistik menunjukkan Anthony Ginting tidak dalam permainan yang bagus. Sumber: via match-centre.bwfbadminton.com
Statistik menunjukkan Anthony Ginting tidak dalam permainan yang bagus. Sumber: via match-centre.bwfbadminton.com

Denmark berbalik unggul 1-2. Di sinilah kemudian laga sisa menjadi penentuan bagi Indonesia maupun Denmark untuk keluar sebagai juara grup C.

Laga keempat menyajikan sektor ganda putri. Indonesia kembali menurunkan duet Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Denmark menurunkan Maiken Fruergaard/Sara Thygesen.

Di atas kertas, duet peraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 lalu, Greysia/Apriyani bisa menang. Tetapi, bagaimana di atas lapangan?

Awalnya, duet Greysia/Apriyani dibuat cukup keteteran. Skor akhir di gim pertama bisa menjadi bukti, yaitu 21-17.

Namun, di gim kedua, Greysia/Apriyani seperti tidak mau memberi harapan kepada ganda putri Denmark. Mereka pun bisa disebut langsung ngegas, dan berhasil menang dengan skor 21-9.

Statistik gim kedua Greysia/Apriyani bagus dalam ukuran pemain bermental juara. Sumber: via match-centre.bwfbadminton.com
Statistik gim kedua Greysia/Apriyani bagus dalam ukuran pemain bermental juara. Sumber: via match-centre.bwfbadminton.com

Kemenangan 2-0 di sektor ganda putri membuat Indonesia menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Partai terakhir adalah final!

Di sini kita melihat duet terbaik di sektor ganda campuran Indonesia tampil, yaitu Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Mereka melawan duet yang tergolong baru, yaitu Mathias Thyrri/Amalie Magelund.

Faktor pengalaman seperti membuat Praveen/Melati sukses menghempaskan lawan di gim pertama dengan skor 21-8. Indonesia pun makin punya peluang untuk memenangkan duel dengan tim Denmark.

Hanya saja, duet Mathias/Amalie seperti tidak ingin dianggap mudah menyerah. Mereka pun berusaha mempersulit Praveen/Melati untuk menang di gim kedua.

Beruntung, Praveen/Melati terlihat seperti sudah siap dengan skema seperti itu. Mereka pun berusaha tampil menekan, dan segera mengambil alih momentum yang sempat dimiliki ganda campuran Denmark.

Akhirnya, Praveen/Melati keluar sebagai pemenang dengan skor di gim kedua adalah 21-17. Skor yang cukup membuat penggemar bulutangkis Indonesia senam jantung.

Praveen/Melati sempat mendapat perlawanan sengit di gim kedua. Sumber: via match-centre.bwfbadminton.com
Praveen/Melati sempat mendapat perlawanan sengit di gim kedua. Sumber: via match-centre.bwfbadminton.com

Lewat sumbangan kemenangan penting Praveen/Melati, Indonesia berhasil keluar sebagai juara grup. Ini jelas sangat penting untuk menjaga asa dan kepercayaan diri tim Indonesia.

Setidaknya, mereka sudah berhasil menghalau salah satu tantangan terberat di Piala Sudirman 2021, yaitu Denmark. Kini, mereka harus segera mengalihkan fokus ke babak perempat final yang sudah pasti lebih sulit dan menawarkan senam jantung lagi bagi penggemar bulutangkis Indonesia.

Satu-satunya pesan saya sebagai penonton bulutangkis yang kadang menonton kadang tidak adalah bermainlah dengan kekuatan terbaik, bukan dengan mencoba menunggu lawan menunjukkan kualitasnya. Setidaknya, kita bisa mengambil sisi positif dari dua laga terakhir yang dimainkan oleh ganda putri dan ganda campuran Indonesia.

Saya melihat gim kedua Greysia/Apriyani patut dilakukan lagi di pertandingan selanjutnya. Begitu pula dengan gim pertama Praveen/Melati.

Ini bukan hanya soal nikmatnya keunggulan telak, tetapi tentang bagaimana para jagoan kita bisa segera menjatuhkan mental lawan. Dengan begitu, para pejuang kita di atas lapangan bulutangkis bisa "sedikit" mempermudah pekerjaannya.

Tim Indonesia menjadi tidak mudah terbawa skema lawan yang biasanya sangat mempersulit performa kita. Ini juga penting untuk menjaga stamina, karena semakin panjang durasi laga, semakin banyak tenaga dan konsentrasi yang terkuras.

Saya melihat hal seperti ini yang dilakukan oleh para pemain hebat di tim-tim lain, seperti China, Jepang, Taiwan, dan tentunya Korea Selatan. Ketika mereka bertemu lawan yang di atas kertas mudah, mereka tidak menurunkan kualitas permainan mereka.

Itulah yang membuat mereka tetap berada di trek yang tepat. Terutama dalam segi fokus dan mental. Mereka cenderung enggan bermain-main dengan dua hal tersebut.

Bagaimana dengan kita?

Harapannya, kita bisa mempunyai dua hal itu juga. Jika sudah begitu, modal juara grup C ini bisa pula untuk menjadi jalan yang tepat untuk membawa trofi Piala Sudirman ke Indonesia. Semoga....

Tetap semangat, dan terima kasih Tim Indonesia!

Malang, 29 September 2021
Deddy Husein S.

Terkait: Bolastylo.bolasport.com, Kompas.com 1, dan Kompas.com 2.
Tersemat: Mediaindonesia.com, Kompas.com, dan Sportfeat.bolasport.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun