Meskipun, Quartararo seperti keteteran dalam melibas lintasan lurus, dia masih bisa melibas tikungan dengan baik. Bahkan, tidak jarang Quartararo terlihat berusaha segera memasuki tikungan dengan indikasi kaki bagian sisi dalam lepas dari pijakan.
Biasanya, pembalap yang melakukan pengereman keras saat akan memasuki tikungan berarti sedang berupaya meningkatkan kecepatannya. Meski, ini juga bisa menjadi pertanda, bahwa si pembalap tidak mempunyai ritme balap yang baik.
Namun, karena Quartararo memang sedang di posisi terjepit, dia harus melakukan balapan sedemikian rupa. Saat Quartararo terlihat kesulitan itulah, kemudian dapat dimanfaatkan oleh Lecuona untuk bertarung sengit.
Bahkan, pembalap asal Spanyol itu berhasil menyalip Quartararo di tikungan ke kiri. Itu menjadi bukti kenapa harus Lecuona yang menempel Quartararo, karena dia ternyata bisa menyalip Quartararo di tikungan.
Di waktu yang berdekatan, di rombongan kedua dari depan, alias perebut jatah podium terakhir juga terjadi perubahan posisi. Jack Miller yang sebenarnya cukup untuk finis ketiga, malah membuat kesalahan dengan melebar, dan itu berhasil dimanfaatkan Espargaro dan Mir.
Mir kemudian langsung menaklukkan Espargaro di tikungan, setelah melihat Espargaro juga kesulitan menaklukkan tikungan ke kiri. Sayangnya, ini menjadi akhir dari duel di rombongan ini, karena Mir berhasil mempertahankan posisinya dan memanfaatkan kemampuan motornya untuk melibas tikungan lebih rapi dibanding motor-motor V4/L4.
Fokus pertarungan sengit kemudian kembali ke rombongan di mana Quartararo berada. Namun, kali ini bukan antara Yamaha dengan KTM, melainkan antara Yamaha dengan Ducati dan Honda.
Setelah Lecuona berhasil menyalip Quartararo, Binder pun menyusul. Kini, pekerjaan sulit Quartararo adalah kembali menghadang laju dua motor V4 lainnya.
Bastianini bisa dikatakan menjadi pemicu pertarungan sengit di rombongan ini. Terlihat sekali Bastianini sangat ingin menaklukkan Quartararo, meski motornya terlihat kesulitan untuk diajak berduel terutama dalam jarak dekat dengan tikungan.
Namun, upaya Bastianini patut diacungi jempol, karena bisa membuat penonton mulai tegang. Apalagi, melihat dirinya seringkali seperti kesulitan membuat racing line yang presisi, dan itu membuat Takaaki Nakagami (LCR Honda Idemitsu) punya kesempatan juga untuk turut bertarung.