Bisa tiga detik atau lima detik. Ini juga bisa dilakukan kalau kita punya tripod. Ini bahkan sepertinya lebih memudahkan, karena tidak akan ada getar dan kita juga tinggal berpose membelakangi kamera.
Tangan dijamin tidak pegal untuk melakukan 'sesi pemotretan' pasca pangkas rambut. Karena, sesi ini bisa dikatakan perlu dilakukan berkali-kali sampai tidak menemukan titik-titik petal pada setiap sisi rambut, terutama bagian belakang.
Kemudian, untuk cara kedua dan ketiga sebenarnya bisa diterapkan dengan alat pangkas rambut konvensional berupa gunting.Â
Gunting yang digunakan sebisa mungkin gunting yang panjang mata guntingnya.
Gunting yang sedemikian rupa akan lebih pas digunakan untuk memangkas rambut. Teknik yang digunakan pun bisa menggunakan cara ketiga, yaitu menggunakan sisir biasa sebagai "dinding" bagi ujung rambut minimal yang diinginkan.
Selain gunting, sebenarnya alat cukur yang biasa digunakan untuk mencukur kumis atau janggut juga bisa digunakan untuk memangkas rambut, kalau terdesak. Tetapi, usahakan juga ada sisir biasa, karena cara kerjanya 11-12 dengan sisir-silet.
Bedanya, hanya di panjang-pendek alatnya. Itu yang membuat rambut yang terpangkas oleh alat cukur tidak sebanyak sisir-silet, karena daya jangkaunya terbatas.
Selain itu, usahakan punya dua sisir biasa. Satu sisir digunakan khusus untuk pangkas rambut. Satu sisir untuk menyisir rambut dalam situasi normal. Kenapa harus begitu?
Karena, sisir rambut yang biasa digunakan untuk pangkas rambut akan meninggalkan bekas 'pahatan'. Itu bisa terjadi kalau misalnya, pernah menggunakan alat cukur kumis/janggut untuk memangkas rambut sendiri.