Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Olivier Giroud, "Gokar", dan Keberuntungan

5 Juli 2021   19:08 Diperbarui: 5 Juli 2021   19:12 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chemistry di Piala Dunia 2018 ini yang seharusnya masih bertahan di Euro 2020. Sumber: via Express.co.uk

Bahkan, sebenarnya di level klub pun, mereka akan menggunakan pola permainan yang baku, ketika laga yang dijalani adalah 'partai hidup-mati'. Seperti yang dilakukan Sevilla di Liga Europa 2019/20.

Baca juga: Barcelona Diajari Sevilla Menjadi Pemenang

Di laga semifinal ketika melawan Manchester United, Julen Lopetegui mengganti Youssef En-Nesyri dengan Luuk de Jong sebagai penyerang tengah. Dia mengganti tipe penyerang dinamis dengan penyerang statis.

Artinya, dalam upaya mengejar kemenangan, sebuah tim perlu bermain dengan pola yang jelas demi dapat memastikan peluang lebih besar untuk mencetak gol. Walaupun, kesannya seperti kaku, itu malah lebih baik dalam upaya menjamin terciptanya peluang dan gol.

Kalau taktik yang lebih mudah dimengerti para pemain bisa dilakukan, kenapa harus mencari taktik yang lebih sulit?

Apa yang dilakukan Sevilla itulah bisa membuktikan, bahwa taktik bermain dengan penyerang tengah tipe nomor 9 sampai kapan pun akan tetap penting. Terutama di level timnas.

Bahkan, timnas yang melahirkan banyak penyerang dinamis seperti Argentina dan Brasil tetap akan merindukan pemain seperti Gabriel Batistuta dan Ronaldo de Lima.

Itu juga yang seharusnya dimengerti Prancis saat ini. Bahwa, mereka juga butuh pemain seperti Giroud, alih-alih pemain seperti Benzema yang sudah bisa digantikan oleh keberadaan Mbappe dan nanti pasti akan muncul lagi pemain seperti itu di kemudian hari.

Artinya, permasalahan terkait timnas Prancis saat ini bukan tentang lebih penting "Gokar" atau "F1", melainkan kesadaran terhadap pentingnya pemain nomor 9 di skuad mereka. Buat apa mereka punya "F1", kalau sebenarnya mereka sudah mempunyainya pada diri Mbappe. Bukan lagi Benzema.

Chemistry di Piala Dunia 2018 ini yang seharusnya masih bertahan di Euro 2020. Sumber: via Express.co.uk
Chemistry di Piala Dunia 2018 ini yang seharusnya masih bertahan di Euro 2020. Sumber: via Express.co.uk
Malang, 5 Juli 2021
Deddy Husein S.

Terkait: Detik.com 1, Kompas.com, Bola.net, Detik.com 2, Sbnation.com, Kompasiana.com, Panditfootball.com, Kompas.com 2, Goal.com, Eurosport.com.
Baca juga: Membedakan Suka Liga dengan Tim Nasional
Tersemat: Premierleague.com, Youtube.com, Panditfootball.com, Voi.id, CNNIndonesia.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun