Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Olivier Giroud, "Gokar", dan Keberuntungan

5 Juli 2021   19:08 Diperbarui: 5 Juli 2021   19:12 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prancis tersingkir di babak 16 besar Euro 2020. Sumber: via Detik.com

Itulah yang awalnya terjadi di Prancis. Ketika semua mencibirnya, bahkan disematkan julukan "Gokar", dia malah terlihat lebih baik dalam memberikan keberuntungan bagi Prancis.

Hasilnya sudah sangat jelas, bahwa Prancis yang di Euro 2020 sudah berhasil membawa "mobil Formula 1-nya", nyatanya tidak seberuntung Prancis yang menunggangi "Gokar" di Piala Dunia 2018.

Prancis tersingkir di babak 16 besar Euro 2020. Sumber: via Detik.com
Prancis tersingkir di babak 16 besar Euro 2020. Sumber: via Detik.com
Deschamps yang akhirnya bisa memainkan penyerang terbaiknya, Karim Benzema, nyatanya tidak bisa membawa pulang trofi yang diidamkan sejak kegagalan di Euro 2016. Itu terlihat lebih mengenaskan, dibandingkan Prancis yang juara Piala Dunia 2018 walaupun hanya dengan mengandalkan Giroud sebagai penyerang utama.

Di turnamen itu, Giroud bahkan tidak mencetak gol sama sekali. Tetapi, dia menjadi aktor penting yang dapat memuluskan jalan bagi rekan-rekannya untuk mencetak gol.

Seperti Antoine Griezmann dan Kylian Mbappe. Nama terakhir bahkan patut meresapi pengalamannya bermain dengan Giroud dan Benzema pasca Euro 2020.

Dia yang terlihat seperti tidak menghargai Giroud, kemungkinan perlu sadar, bahwa Giroud-lah yang bisa membuat jalannya bersama timnas lebih mulus. Alih-alih dengan Benzema, yang secara karakter bermainnya hampir mirip dengannya.

Benzema memang sudah lama menjadi penyerang tengah sejak membela Real Madrid, terutama saat membentuk trio BBC dengan Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo. Tetapi, dia awalnya di Olympique Lyon lebih fasih sebagai penyerang sayap.

Itulah yang juga ditempati oleh Kylian Mbappe. Maka dari itu, ketika Mbappe bermain bersama Benzema, itu seperti menghadirkan dua pemain yang karakternya mirip dalam satu kesempatan.

Mbappe makin jadi andalan di Timnas Prancis, termasuk di Euro 2020. Sumber: via Kompas.com
Mbappe makin jadi andalan di Timnas Prancis, termasuk di Euro 2020. Sumber: via Kompas.com
Memang, taktik semacam ini bisa sukses diterapkan di level klub. Karena, banyak klub mempopulerkan trio penyerang yang ketiganya fleksibel dalam menempati ruang kosong.

Rentang waktu kompetisi yang lebih panjang memberikan ruang lapang untuk menguji permainan dengan tiga penyerang fleksibel. Ini yang membedakan dengan level timnas, yang rentang kompetisinya pendek.

Artinya, semua laga adalah 'partai hidup-mati'. Dengan begitu, permainan tim harus lebih terpola secara baku. Bukan dengan banyak eksperimen, terutama di lini depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun