Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Belajar Berjuang ala Marc Marquez di MotoGP Assen 2021

27 Juni 2021   23:40 Diperbarui: 27 Juni 2021   23:49 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marc berusaha menempel ketat Pecco, diikuti Aleix. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7

Melihat Marc Marquez start dari belakang sebenarnya bukan sepenuhnya hal baru. Membayangkan Marc Marquez dapat melewati banyak pembalap juga bukan suatu hal mustahil.

Ditambah, kita pernah melihat perjuangan serupa dari pembalap veteran Valentino Rossi musim 2015 di Valencia. Valentino Rossi saat itu malah berhasil finis keempat. Hanya kalah dari Jorge Lorenzo, Marquez, dan Dani Pedrossa.

Hanya saja, kita patut ingat, bahwa Marc Marquez tidak membalap dengan kondisi fisik sempurna. Walaupun, kita mulai melihat gaya balap Marc kembali, tetapi itu bukan jaminan bahwa Marc dapat meraih hasil bagus seperti sebelum cedera parah.

Sebelum sesi latihan bebas dimulai, sebenarnya Marc sudah mulai masuk ke bursa calon pemenang MotoGP Assen 2021. Indikatornya tentu saja hasil kemenangan di Sachsenring, Jerman.

Namun, setelah melalui rangkaian latihan bebas dan kualifikasi, ada kekhawatiran bahwa Marc akan kembali mengalami kecelakaan dan mengganggu fisiknya. Ditambah, dia harus start dari posisi 20.

Tetapi, Marc tetaplah Marc. Ketika dirinya sudah menemukan kepercayaan diri atau terpacu adrenalin untuk bersaing sengit dengan pembalap lain, dia akan menunjukkan kemampuannya.

Hasilnya, kita secara perlahan melihat Marc dapat menempati posisi yang lebih baik dari posisi awalnya. Sampai kemudian, di enam putaran terakhir, Marc berhasil menempel ketat Francesco Bagnaia.

Marc berusaha menempel ketat Pecco, diikuti Aleix. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Marc berusaha menempel ketat Pecco, diikuti Aleix. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Beruntung, Pecco punya motor sekencang Ducati. Itu yang membuatnya sulit didekati Marc ketika di lintasan lurus.

Tetapi, di beberapa tikungan, terlihat Marc sangat dekat dengan Pecco. Suatu pemandangan yang lebih menarik dibandingkan di depan rombongan Pecco, Marc, Aleix Espargaro, dan Nakagami.

Fabio Quartararo sudah melejit meninggalkan para rivalnya di depan. Jarak dengan pole sitter, Maverick Vinales, sekitar 2 detik.

Quartararo meninggalkan para rival. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Quartararo meninggalkan para rival. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Itu adalah pekerjaan berat bagi Vinales, karena dia memilih ban Soft-Hard. Sedangkan, Quartararo memilih ban Medium-Hard.

Di perebutan posisi ketiga juga sudah cukup terlihat hasilnya. Joan Mir yang unggul dalam melibas tikungan sulit didekati Johann Zarco yang kembali berupaya mengamankan poin penting. Finis keempat bukan hasil buruk.

Perebutan podium ketiga terlihat menarik juga. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Perebutan podium ketiga terlihat menarik juga. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Di belakang dua pembalap itu ada pemenang Catalunya, Miguel Oliveira. Oliveira juga terlihat mencoba melihat momentum. Namun, kecepatan dua pembalap di depannya seperti menyulitkan misinya untuk memperbaiki posisi.

Fokus pun kembali ke Marc Marquez. Dia terlihat tetap berupaya mengimbangi Pecco sampai putaran terakhir.

Akhirnya, Marc Marquez yang start dari posisi 20 bisa dikatakan sukses finis ketujuh. Suatu pemandangan luar biasa dengan memperbaiki 13 posisi saat kondisi fisik tidak sepenuhnya bugar.

Termasuk dengan bayang-bayang kecelakaan selama rangkaian pekan balap di Assen, Belanda. Namun, kita tetap perlu mengapresiasi apa yang dilakukan Marc.

Ini membuat kita seperti disadarkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin kalau memang sudah yakin dengan usaha yang dilakukan. Marc sudah membuktikan bahwa mission impossible bisa menjadi mission possible.

Meskipun tidak menang, ini adalah bukti lainnya dari seorang juara dunia, bahwa kualitas tidak pernah bisa luntur dengan cepat. Marc Marquez masih Marc Marquez.

Dia masih menjadi pembalap terbaik Honda meski dengan kondisi tubuh belum 100 persen fit. Itu dibuktikan dengan finis ketujuh, melampaui posisi kesembilan Takaaki Nakagami, Pol Espargaro (10), dan Alex Marquez (14).

Dengan hasil ini, setidaknya Marc Marquez masih punya penyelamat mental untuk persiapan di paruh kedua musim 2021. Pasca seri Assen, MotoGP akan jeda. Itu akan memberikan keuntungan bagi Marc Marquez dalam upaya pemulihan kebugaran fisiknya.

Bisa saja, setelah jeda, Marc dapat kembali tampil lebih kencang seperti Marc yang selama ini kita kenal. Siapa tahu?

Hasil Balap:

Urutan 9 besar. Sumber: Twitter/MotoGP
Urutan 9 besar. Sumber: Twitter/MotoGP
Urutan 17 besar. Sumber: Twitter/MotoGP
Urutan 17 besar. Sumber: Twitter/MotoGP
Urutan terakhir dan pembalap yang crash. Sumber: Twitter/MotoGP
Urutan terakhir dan pembalap yang crash. Sumber: Twitter/MotoGP
Malang, 27 Juni 2021
Deddy Husein S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun