Melihat Marc Marquez start dari belakang sebenarnya bukan sepenuhnya hal baru. Membayangkan Marc Marquez dapat melewati banyak pembalap juga bukan suatu hal mustahil.
Ditambah, kita pernah melihat perjuangan serupa dari pembalap veteran Valentino Rossi musim 2015 di Valencia. Valentino Rossi saat itu malah berhasil finis keempat. Hanya kalah dari Jorge Lorenzo, Marquez, dan Dani Pedrossa.
Hanya saja, kita patut ingat, bahwa Marc Marquez tidak membalap dengan kondisi fisik sempurna. Walaupun, kita mulai melihat gaya balap Marc kembali, tetapi itu bukan jaminan bahwa Marc dapat meraih hasil bagus seperti sebelum cedera parah.
Sebelum sesi latihan bebas dimulai, sebenarnya Marc sudah mulai masuk ke bursa calon pemenang MotoGP Assen 2021. Indikatornya tentu saja hasil kemenangan di Sachsenring, Jerman.
Namun, setelah melalui rangkaian latihan bebas dan kualifikasi, ada kekhawatiran bahwa Marc akan kembali mengalami kecelakaan dan mengganggu fisiknya. Ditambah, dia harus start dari posisi 20.
Tetapi, Marc tetaplah Marc. Ketika dirinya sudah menemukan kepercayaan diri atau terpacu adrenalin untuk bersaing sengit dengan pembalap lain, dia akan menunjukkan kemampuannya.
Hasilnya, kita secara perlahan melihat Marc dapat menempati posisi yang lebih baik dari posisi awalnya. Sampai kemudian, di enam putaran terakhir, Marc berhasil menempel ketat Francesco Bagnaia.
Tetapi, di beberapa tikungan, terlihat Marc sangat dekat dengan Pecco. Suatu pemandangan yang lebih menarik dibandingkan di depan rombongan Pecco, Marc, Aleix Espargaro, dan Nakagami.
Fabio Quartararo sudah melejit meninggalkan para rivalnya di depan. Jarak dengan pole sitter, Maverick Vinales, sekitar 2 detik.
Di perebutan posisi ketiga juga sudah cukup terlihat hasilnya. Joan Mir yang unggul dalam melibas tikungan sulit didekati Johann Zarco yang kembali berupaya mengamankan poin penting. Finis keempat bukan hasil buruk.
Fokus pun kembali ke Marc Marquez. Dia terlihat tetap berupaya mengimbangi Pecco sampai putaran terakhir.
Akhirnya, Marc Marquez yang start dari posisi 20 bisa dikatakan sukses finis ketujuh. Suatu pemandangan luar biasa dengan memperbaiki 13 posisi saat kondisi fisik tidak sepenuhnya bugar.
Termasuk dengan bayang-bayang kecelakaan selama rangkaian pekan balap di Assen, Belanda. Namun, kita tetap perlu mengapresiasi apa yang dilakukan Marc.
Ini membuat kita seperti disadarkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin kalau memang sudah yakin dengan usaha yang dilakukan. Marc sudah membuktikan bahwa mission impossible bisa menjadi mission possible.
Meskipun tidak menang, ini adalah bukti lainnya dari seorang juara dunia, bahwa kualitas tidak pernah bisa luntur dengan cepat. Marc Marquez masih Marc Marquez.
Dia masih menjadi pembalap terbaik Honda meski dengan kondisi tubuh belum 100 persen fit. Itu dibuktikan dengan finis ketujuh, melampaui posisi kesembilan Takaaki Nakagami, Pol Espargaro (10), dan Alex Marquez (14).
Arriving to applause! @marcmarquez93 with a heroic ride from 20th to 7th after his HUGE crash earlier this weekend! #DutchGP pic.twitter.com/BWsSD8o7sp--- MotoGP (@MotoGP) June 27, 2021
Dengan hasil ini, setidaknya Marc Marquez masih punya penyelamat mental untuk persiapan di paruh kedua musim 2021. Pasca seri Assen, MotoGP akan jeda. Itu akan memberikan keuntungan bagi Marc Marquez dalam upaya pemulihan kebugaran fisiknya.
Bisa saja, setelah jeda, Marc dapat kembali tampil lebih kencang seperti Marc yang selama ini kita kenal. Siapa tahu?
Hasil Balap:
Deddy Husein S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H