Nomor CS juga saya dapatkan dari teman lainnya lagi yang bersedia mencarikan nomor CS sesuai provider kartu saya. Setelah nomor CS ada di genggaman dan pulsa kemudian sudah terbeli, saya menelepon nomor CS tersebut, alih-alih menelepon 5 nomor teman yang walaupun mereka bersedia untuk ditelepon (terima kasih kawan-kawan!).
SMS itu berisi tautan untuk dapat mengakses laman pelanggan dapat bercerita tentang permasalahannya. Tetapi, dengan sinyal 2G yang memang hanya itu yang disediakan ponsel darurat saya--keluaran 2013 atau 2014-an, maka aksesnya tidak berhasil.
Tetapi, saya mencoba menelepon lagi, bahkan tiga kali menelepon nomor CS tersebut seraya mendengar apa saja yang dapat saya tangkap sebagai cara untuk menyampaikan keluhan. Akhirnya, ada satu media yang dapat saya coba, yaitu Facebook.
Kebetulan, akun media sosial yang dapat saya akses adalah Facebook, karena ada layanan free-nya. Layanan itu tentu sangat bersahabat dengan sinyal 2G.
Saya kemudian mencari akun resmi provider saya, sampai kemudian mengirimkan pesan personal. Beruntung, segera ditanggapi.
Saya kemudian menceritakan semuanya dan menyertakan beberapa gambar tangkapan layar yang menunjang keluhan saya. Saya juga mencoba meminta dua hal, yaitu memeriksa apakah nomor saya dikloning dan meminta kemungkinan dapat menghapus riwayat data.
Bagaimana hasil dari pemeriksaan adminnya?
Bersambung....
Malang, 25 Mei 2021 (H+2 pemulihan)
Deddy Husein S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H