Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Manfaat Madu Kompleks bagi Freelancer

20 April 2021   12:29 Diperbarui: 20 April 2021   12:53 1951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi freelancer. Sumber: Pexels/Vlada Karpovich

Tidak hanya pekerja yang dapat dilihat para tetangga yang harus bekerja keras dan menabung risiko penurunan kesehatan. Orang-orang yang menjadi pekerja lepas (freelancer) juga punya risiko tersebut.

Jejak mereka secara memang jarang diketahui, karena tidak semua pekerja lepas harus keluar dari rumah sejak pagi dan pulang sore. Mereka bisa tetap di rumah, tapi mempunyai jam-jam tertentu untuk menatap layar gadget (laptop/tablet/ponsel).

Dewasa ini, freelancer sebagian besar memang identik dengan pekerjaan yang bersinggungan dengan digital. Seperti, menulis, menggambar (ilustrasi), copywriting, menyunting naskah, desain grafis, animasi, dan sebagainya.

Meskipun, terlihat seperti bekerja dengan berangkat gairah (passion) dan kegemaran (hobi), mereka pada akhirnya harus bekerja seperti pekerja kebanyakan. Kalau tingkat kesulitannya meningkat, maka perlu berjam-jam untuk menyelesaikannya.

Begitu juga kalau secara kuantitas meningkat, maka perlu banyak waktu untuk menyelesaikannya dalam kurun sehari. Itu artinya, bekerja sebagai freelancer juga sudah tidak mengenal hobi, melainkan profesionalitas.

Semua hal yang disebut bekerja sudah meminimalisir kesenangan, dan justru memperbesar keharusan. Harus begini dan begitu, tanpa memedulikan faktor suka atau tidak suka.

Kalau tidak suka, tidak ada pengerjaan, maka tidak ada pemasukan. Mau begitu?

Untuk itulah, menjadi freelancer juga berat. Apalagi, kalau masih menjadi pemula dan jaringan belum berkembang, maka yang dihasilkan secara kuantitas masih minim, secara kualitas juga masih belum teruji.

Namun, ketika masih pemula, freelancer juga perlu melakukan apa yang dilakukan para freelancer kawakan, yaitu meningkatkan terlebih dahulu kuantitasnya. Entah, jumlah karya maupun jaringan.

Jaringan di sini bisa disebut relasi kerja. Seorang freelancer sangat perlu relasi kerja, karena mereka dapat berkembang karena ini.

Semakin banyak relasi kerjanya, jam terbang seorang freelancer akan bertambah. Permintaan semakin banyak, yang otomatis juga meningkatkan rentang waktu yang dibutuhkan untuk bekerja menyelesaikan banyak permintaan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun