Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Keuntungan Menjadi "Anak Bawang"

19 April 2021   19:57 Diperbarui: 20 April 2021   04:58 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini yang kemudian menghasilkan beberapa poin yang disebut keuntungan sebagai "anak bawang".

Pertama, ketika menjadi "anak bawang", mereka punya kesempatan untuk masih menjadi pendengar. Semakin bertambahnya usia, menjadi pendengar yang baik terkadang lebih sulit dari sebelumnya.

Ilustrasi (pexels.com)
Ilustrasi (pexels.com)
Hal ini dikarenakan faktor pengetahuan yang mulai bertambah, termasuk faktor pengalaman yang terkadang juga sudah cukup untuk menjadi modal bekerja di bidang tersebut. Akibatnya, ada dorongan yang lebih besar untuk segera berbicara/berpendapat.

Berinisiatif dan membuat tindakan langsung juga bisa menjadi salah satu wujud adanya keinginan untuk berbicara meskipun secara nonverbal. 

Di satu sisi memang bagus, tetapi di sisi lain juga tidak jarang akan menimbulkan kesalahpahaman, baik secara horisontal (sesama pekerja) maupun vertikal (antara pekerja dengan atasannya).

Artinya, ketika masih sebagai "anak bawang", tugasnya selain bekerja adalah mendengar. Bekerja sesuai arahan juga bisa menjadi bagian dari bukti sebagai pendengar.

Semua "anak bawang" sebaiknya mempunyai kesabaran untuk menjadi pendengar terlebih dahulu. Bahkan, seorang Wishnutama yang mengawali kariernya di dunia pertelevisian juga melakukannya--bisa dicari dalam sesi wawancaranya di Youtube--sebelum kini berhasil menjadi salah seorang visioner di dunia hiburan Indonesia.

Kedua, "anak bawang" punya kesempatan memperkuat pondasi. Ada tiga pondasi yang perlu diperkuat selama menjadi pekerja baru, yaitu karakter, cara kerja, dan pengetahuan.

Setelah mau menjadi pendengar yang baik, maka "anak bawang" juga perlu memperkuat diri agar dapat bertahan dan berkembang di tempat kerjanya.

Tahap ini sangat bagus, karena kalau masih menjadi "anak bawang", seseorang masih bisa mencoba-coba cara yang tepat agar dapat bekerja sesuai dengan tempat kerjanya. Masa adaptasinya juga biasanya lebih cepat, daripada orang-orang yang sudah sarat pengalaman.

Selain itu, ketika masih menjadi "anak bawang" tanggung jawabnya masih belum sampai ke tahap harus menularkan pengetahuan dan pengalamannya ke orang lain. Itu yang membedakan dengan orang berpengalaman yang harus segera membagikan pengetahuan dan pengalamannya selain harus terus mengaktualisasi diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun