Sebagai lelaki, saya merasa cara ini membuat saya menjadi tidak kaget kalau melihat perempuan datang ke warung/toko kelontong langsung membeli beberapa kebutuhan dan mengeluarkan uang besar. Karena, saya yakin, dia tidak akan belanja lagi esok hari, khususnya di tempat itu.
Jadi, cara ini juga menjadi latihan saya untuk menyamakan cara berpikir dengan perempuan ketika berbelanja. Karena, terkadang saya masih lebih sering mendengar atau melihat keluhan lelaki yang menganggap perempuan lebih banyak berbelanja daripada lelaki.
Padahal, yang perempuan beli, biasanya untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk rentang waktu tertentu. Maka, jangan heran kalau sekali datang ke supermarket, pasar, bahkan toko kelontong, mereka mengeluarkan uang 100.000-an dan kemudian membawa pulang sekantong besar barang belanjaan.
Padahal, kalau sedang terjepit, uang-uang kembalian itu akan menjadi "malaikat penyambung nyawa". Itu yang sering saya rasakan, dan tentu sudah saya siapkan untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk saat menjalani Ramadan edisi kedua masa pandemi ini.
Selamat berpuasa, selamat berbelanja, dan selamat mengelola uang dengan cara yang tepat, termasuk bagi anak kos saat Ramadan.
Malang, 18 April 2021
Deddy Husein S.
Silakan dibaca juga: Uang Recehan, Riwayatmu Kini (Andry Natawijaya)
Tulisan Sebelumnya: Satu Khas Ramadan yang Dirindukan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H