Si Deddy tampak kaget, lalu dia seperti mengerti maksud perempuan itu. Teman-teman "begundalnya" yang juga kenal perempuan itu juga hanya diam saja. Tidak ada trik basi orang lebay yang menggoda hubungan antara Deddy dengan perempuan itu.
Esoknya lagi, perempuan itu nongol di beranda rumah Deddy. Ia kembali mengetuk pintu dan memanggil nama Deddy.
"Deddy!"
Belum ada sahutan.
Perempuan itu mengetuk pintu lagi.
"Deddy!"
"Iya."
Akhirnya, ada sahutan.
Pintu terbuka.
"Nih, buat kau."
"Apa ini?"
"Buka aja!"
Deddy mundur ke dalam.
"Kau gak mempersilakan aku masuk?"
"Healah, masuk aja. Kayak vampir aja, perlu diundang biar bisa masuk rumah orang lain."
"Itu namanya adab. Kau ini penulis, tapi gak beradab."
"Lah!"
"Kenapa? Kau gak terima?"