Juventus, Real Madrid, dan Barcelona adalah contoh bahwa mereka harus mengandalkan pemain terbaiknya untuk dapat terus mendongkrak timnya meraih kemenangan. Jika pemain andalannya absen, permainan langsung berubah drastis.
Lalu, menurut pengamatan sederhana saya, hanya ada tiga klub yang dapat bermain lebih kompleks. Mereka adalah Bayern Munchen, Manchester City (musim ini), dan Paris St. Germain (Neymar-Mbappe). Mungkin, ada yang mengernyitkan dahi terhadap nama terakhir.
Tetapi, patut diingat, bahwa di sana ada dua pemain hebat yang konsisten membawa PSG meraih kemenangan. Sekalipun, mereka tampil di "Liga Petani".
Sebenarnya, ada juga Tottenham Hotspur dengan duet Kane-Son, yang kini juga punya trio Bale-Kane-Son (BaKSo*). Tetapi, mereka biasanya bermain lebih simpel, dengan mengandalkan kemampuan mereka membangun transisi dari bertahan ke menyerang, bukan penguasaan bola.
Dari sini kita bisa melihat, bahwa jumlah tim yang tidak terlalu mengandalkan satu pemain terbaik masih sedikit dibandingkan tim yang mengandalkan satu pemain terbaiknya. Artinya, Liverpool tidak perlu merasa bersalah kalau nantinya hanya bertumpu pada satu pemain terbaik.
Saya ambil contoh dengan Real Madrid yang pernah mengumpulkan pemain-pemain terbaik seperti Cristiano Ronaldo, Ricardo Kaka, Karim Benzema, Angel Di Maria, Mesut Ozil, Sami Khedira, Toni Kroos, Luka Modric, hingga Gareth Bale. Tetapi, ujung-ujungnya yang terbaik adalah Cristiano Ronaldo.
Artinya, tidak ada dua panglima--diibaratkan sebagai pemain terbaik--di dalam satu tim di lapangan. Kalaupun, ada lebih dari satu panglima dalam satu tim, mereka harus bergantian mengisi masa keemasannya.
Maksudnya, jika musim ini Salah menjadi panglima, maka musim depan Mane yang menjadi panglimanya. Itu jika diberlakukan di Liverpool, yang sebenarnya juga pernah terlihat di musim 2017/18, 2018/19, dan 2019/20.
Seharusnya, itulah yang bisa dijadikan bahan introspeksi bagi Mane dan Salah jika mereka memang tidak ada yang akan pergi dari Liverpool musim depan. Itu pula yang nantinya bisa membuat permen karet yang dikunyah seperti permen karet baru, alias ada manisnya lagi.
Kita tentu tidak lupa dengan kepergian Raul Gonzalez, Gonzalo Higuain, Kaka, Mesut Ozil, bahkan Bale--dipinjamkan ke Spurs--dari Real Madrid.