Selain itu, cerita yang berkaitan dengan hukum, hakim, jaksa, pengacara, polisi, dan penjahat biasanya identik dengan adegan aksi dan misteri (penelusuran). Artinya, tontonan ini lebih cocok ditonton di bioskop (dalam kondisi dunia normal).
Kisah tentang Artidjo kemungkinan besarnya seperti cerita-cerita yang ada di serial Korea (drakor) yang memiliki adegan rumit. Penuh teka-teki, dan tidak akan jarang keluar dialog-dialog lugas.
Jika sutradaranya mengikuti selera pasar dan keidentikan cerita tentang hukum yang biasanya lekat dengan adegan penangkapan dan pemburuan, maka ceritanya akan beraliran (genre) aksi. Namun, jika sutradara lebih fokus pada intelijensi, yaitu pola pikir Artidjo dalam mengupas kasus, maka ceritanya akan beraliran misteri saja.
Jika ada adegan Artidjo menendang meja atau kursi orang/tamu yang hendak membicarakan perkara, itu bukan termasuk adegan laga. Itu adalah adegan emosional, yang artinya masih wajar terjadi pada tontonan yang hanya beraliran misteri.
Lalu, siapa sutradara yang cocok menggarap serial/film tentang Artidjo Alkostar?
Menurut saya, Joko Anwar patut diunggulkan. Ini tidak hanya berdasarkan karya filmnya yang mampu mengobral kekelaman, tetapi juga karena dia pernah berkarya di jalur web-series. Artinya, kalau Joko Anwar ingin mengangkat kisah Artidjo di jalur serial, itu bukan tantangan baru baginya.
Begitu pula dengan rekam jejaknya di dunia perfilman yang identik bekerjasama dengan Joko Anwar di film-film Joko. Ini membuat pola berkaryanya juga tidak akan jauh dari ilmu yang didapatkannya bersama Joko Anwar. Sekalipun, beda orang, beda sentuhan.
Selain dua nama tersebut, tentu ada nama-nama lain yang bisa menjadi sutradara serial tentang Artidjo Alkostar. Namun, itu juga kembali pada sosok-sosok tersebut dan ketertarikan mereka dalam menggarap kisah tentang dunia kehukuman, khususnya di Indonesia.
Kalau pembaca, apakah ada yang tertarik untuk menontonnya? Atau, malah ada yang berencana menjadi penggarap serial tentang Artidjo Alkostar?