Mir harus tetap lapar dan berupaya membuktikan dirinya memang bukan hanya juara dunia kejutan. Apalagi, mumpung belum ada Marc Marquez, maka dirinya perlu membiasakan diri untuk menjadi yang terbaik di lintasan sampai Marc Marquez kembali dan langsung 'menjadi' Marc Marquez.
Suzuki juga harus melihat itu dan memberikan dorongan kepada Mir dan tentunya Rins untuk memanfaatkan situasi. Ketiadaan Marc Marquez bukan untuk berleha-leha, melainkan untuk bekerja lebih keras, karena semua tim dan pembalap ingin menguasai puncak podium.
Tetapi, jika Suzuki gagal mendorong pembalapnya ganas sejak awal, maka mereka "hanya" punya peluang juara 50 persen. Itu dikarenakan faktor pengalaman mereka sebagai juara dunia.
Sekalipun sudah tidak ada Davide Brivio, Suzuki pasti masih bisa menduplikasi pola kerja yang sudah ada di musim lalu. Itulah yang perlu dilakukan seraya tetap mengukur jarak peluang untuk juara dunia di akhir musim.
Jika merujuk pada kesiapan tim pabrikan di MotoGP 2021, tim yang paling memungkinkan untuk menggagalkan pesta kedua beruntun Suzuki adalah Ducati Team (sekarang Ducati Lenovo). Walaupun, mereka kali ini tidak diperkuat pembalap berpengalaman, Andrea Dovizioso, Ducati musim ini punya ambisi untuk membuktikan diri.
Pembuktian itu berupa spesifikasi motor. Seperti yang sudah tersiar di media massa, bahwa motor Ducati terdapat komponen aerodinamika lagi di sisi body-fairing. Itu artinya, Ducati mencoba kembali membuat terobosan agar mampu mengantarkan pembalapnya menjadi pemenang.
Perjalanan Suzuki Ecstar mempertahankan gelar juara dunia pada pembalapnya akan dimulai pada 28 Maret 2021, di MotoGP Qatar. Dari sini pula, kita akan melihat siapa yang langsung tancap gas sedari awal. Patut dinantikan!
Malang, 7 Maret 2021
Deddy Husein S.
Terkait: Sport.detik.com, Kompas.com, Mobilinanews.com, Tribunnews.com.
Tersemat: Gridoto.com