Repsol Honda harus mencari cara seperti ketika mereka kehilangan Valentino Rossi dan cara ketika Marquez gagal juara dunia saat 2015.
Cara itu yang bisa diimplementasikan ke musim 2021 dengan berbagai penyesuaian. Termasuk, penyesuaian pebalap barunya.
Jika itu dilakukan dan lancar, maka peluang Repsol Honda kembali sebagai tim kuat tak hanya 50-50, melainkan 60-40. Jika Marc Marquez kembali, bisa bertambah menjadi 70-30.
Meskipun, kita takboleh abai dengan tim lain yang saat ini berada pada fase kepercayaan diri tinggi. Suzuki memang diragukan kembali juara dunia, tapi bisa saja mereka kembali juara.
Begitu pula dengan Ducati Team yang sedang mengakomodir semangat pembuktian diri pada dua pebalapnya. Jack Miller dan Francesco Bagnaia.
Tim Red Bull KTM bisa berpeluang seandainya mereka bisa menguasai kembali sirkuit yang mereka menangi pada 2020. Ditambah evaluasi di sirkuit lain yang mereka gagal unjuk gigi.
Yamaha?
Saya belum dapat ilham terkait Yamaha. Mungkin, pembaca bisa membantu saya memprediksi Yamaha di musim 2021.
Intinya, Repsol Honda perlu bertarung dengan 4 kompetitor utama itu sejak awal dengan cara belajar dulu melihat situasi internal (tim) dan eksternal (tim lain). Mereka tidak bisa menggunakan cara memulai musim seperti pada 2020, karena mereka sekarang bukan sang juara bertahan.
Jika sudah demikian, maka mereka saat ini bisa disebut tim kuda hitam. Tinggal, apakah mereka akan memperbesar statusnya sebagai tim kuat, atau betah menjadi tim medioker hingga Marquez kembali menemukan jati dirinya di lintasan.