4. The Conjuring 3: The Devil Made Me Do It
Sebagai penyuka film horor, jelas film ini tidak boleh dilewatkan. Kebetulan saya sudah mengikuti dua judul sebelumnya yang memang dominan di latar tempat sebuah rumah. Sebuah latar tempat yang tentu sangat klise di film horor, termasuk di Indonesia.
Tetapi, jika membaca ulasan di media massa, kisah di film ketiga ini mengambil konflik yang berbeda, yaitu terkait kasus pembunuhan nyata yang dilakukan Arne Chayenne Jackson (1981). Itu artinya, "Conjuring 3" akan mengajak kita seperti menelusuri kisah misteri (detektif) untuk menguak apakah kejadian nyata itu memang berkaitan dengan iblis atau tidak.
Setelah yang aksi dan horor, kini kita melangkah ke film terakhir yang menurut saya akan lebih rileks. Film ini adalah animasi dan digarap oleh Walt Disney, yang artinya tidak akan beda jauh dengan "Frozen" dan sejenisnya.
Meskipun ada aksinya, menurut saya itu tidak akan setegang kala menonton "Venom", "Fast & Furious", dan (harapannya) "Mortal Kombat". Saya juga menunggu film ini tayang karena ada satu alasan khusus, yaitu saya merindukan "Moana".
Menurut saya film animasi Disney yang masih sangat membekas di ingatan saya adalah "Moana". Bukan hanya karena karakter dan jalan ceritanya, tetapi juga karena latar tempat dan wujud Moana.
Menurut saya, di situlah letak istimewa "Moana", meski secara cerita sepertinya tidak jauh dengan "Frozen" dan "Mulan". Tiga film yang mengangkat tokoh perempuan sebagai sorotan utama.
Tetapi, dengan latar tempat dan ciri fisiknya, saya pikir Moana seperti permata langka yang dimiliki Disney. Itu yang membuat saya merindukan kisah yang serupa.