Cara itu seperti Rosa yang bisa dibudidayakan dengan stek batang. Tinggal memotong bagian termuda dari bunga mawar yang sudah berkembang (dengan sudut 45 derajat), dan segera menaruh batang yang baru saja dipotong itu ke wadah berisi air.
Namun, bedanya batang mawar itu tidak akan menumbuhkan akarnya saat di dalam wadah air, melainkan ketika sudah tertanam di tanah. Itulah yang membuat si pemotong mawar juga perlu segera menyiapkan tanah yang akan menjadi tempat tumbuh si batang mawar tersebut.
Jika tanah sudah siap, maka batang mawar itu bisa ditancapkan dan selalu dijaga tingkat kelembapan pada tanahnya. Proses itu harus terjaga sampai si mawar dapat diperiksa apakah sudah mulai kokoh atau belum, jika digoyang-goyang sedikit ternyata sudah kokoh, maka artinya batang mawar itu sudah resmi menjadi mawar muda.
Melihat kemiripan cara membudidayakan antara monstera dan rosa itulah, yang membuat saya juga menganggap bahwa ketenaran monstera sebagai si pemain baru juga seharusnya bisa disaingi oleh rosa si pemain lama.
Menurut saya semahal-mahalnya monstera, sebenarnya ia juga seperti rosa yang bisa dibudidayakan dengan cukup mudah. Itulah yang juga membuat saya sebenarnya berharap harga monstera taklagi semahal saat ini.
Karena, jika harganya tetap mahal, ada kemungkinan bahwa tanaman itu bisa semakin langka. Karena, keberadaannya tidak sebanding dengan kemampuan orang untuk memiliki dan membudidayakannya.
Saya jelas berharap justru harganya bisa semakin terjangkau agar jenis monstera ini bisa makin meluas. Bahkan, dengan harga terjangkau dan dapat dimiliki orang banyak, artinya jika semua orang bisa memperjual-belikannya, maka kesejahteraan tidak hanya dimiliki oleh kaum tertentu yang bisa saja memonopoli keberadaan monstera.
Padahal, ini masih tanaman hias, loh!
Jadi, beginilah unek-unek saya terkait bagaimana saya dapat berkenalan dengan monstera yang ternyata tidak salah jika saya juga mengajak rosa. Karena, menurut saya di masa-masa sulit yang segalanya butuh uang, seharusnya tidak hanya si monstera yang melejit, melainkan juga si rosa.
~
Malang, 14 Januari 2021